Praven/Melati Juara All England

Melati/Praven. (bbc)

JAKARTA – Kesuksesan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjuarai ganda campuran All England 2020 di luar dugaan pelatih mereka, Nova Widianto.

Nova mengatakan dari segi teknis dirinya sebenarnya tidak terlalu khawatir, namun yang menjadi pemikirannya adalah kondisi psikologis Melati, yang biasa disapa Meli.

“Mereka kan sudah beberapa kali bertemu dan yang tiga terakhir selalu menang. Jadi, saya tidak khawatir. Yang saya khawatirkan adalah mental Meli,” kata Nova kepada wartawan BBC News Indonesia, Mohamad Susilo, di arena All England di Birmingham, Inggris.

“Meli sering tegang kalau tampil di babak final. Apalagi kali ini ia tampil di [final] All England. Tapi di luar dugaan, Meli tampil luar biasa,” kata Nova.

“Sejak semifinal hingga final, ia bisa mengusai lapangan … selain itu Praveen juga sangat fokus,” katanya.

Nova mengatakan mental bertanding Melati makin kuat setelah juara di turnamen di Denmark, Prancis dan SEA Games.

Mental Meli juga terbantu dengan Praveen yang pernah juara di All England pada 2016, saat berpasangan dengan Debby Susanto, yang kini pensiun.

“Selain itu, lawan yang mereka hadapi bermain tegang. Saya merasakan itu,” kata Nova.

Praveen/Melati juara setelah mengalahkan pasangan kuat dari Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai 21-15 17-21 21-8.

Di All England 2020, Puavaranukroh/Taerattanachai menempati unggulan ketiga sementara Praveen/Melati diunggulkan di posisi lima.

Puavaranukroh/Taerattanachai dikenal punya pertahanan yang kokoh dan tidak gampang mati.

Namun berkat strategi yang tepat, duo pemain Thailand ini dibuat tak berkutik, kata Praveen.

“Kami sempat meladeni permainan mereka. Itu yang membuat kami kehilangan set kedua. Di set ketiga, kami paksa mereka ikut permainan kami. Kami buat mereka tidak nyaman dengan pola permainan kami. Itu sebabnya kami bisa langsung unggul jauh dan menang di set ketiga,” kata Praveen. (bbc/yuke)