Populasi Terus Menurun, Ikan Bilih Singkarak Terancam Punah

Danau Singkarak. (*)

PARIAMAN – Ikan bilih (Mystacoleacus Padangensis) khas Danau Singkarak dalam kondisi kritis bahkan terancam punah. Habitatnya kian terganggu. Ukuran ikan kian mengecil. Populasi terus menurun, akibat tangkapan berlebihan (over ekploitasi).

“Ikan bilih adalah ikon Sumbar. Tapi, kondisinya kini kritis bahkan terancam punah,” kata Prof. Krismono, peneliti Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dalam siaran pers yang diterima, Rabu (22/5).

Krismono menjelaskan, dari serangkaian penelitian yang ia lakukan, ada beberapa indikator yang menggambarkan terganggunya populasi ikan bilih . Pertama, dilihat dari ukuran panjang ikan yang terus berkurang (pendek).

Sebelum 2.000-an, ditemukan ukuran panjang ikan bilih bisa mencapai 15 centimeter. Pada 2010, ukuran panjang ikan ditemukan menururn yang rata-rata hanya 12 centimeter. Kini, ukuran panjang ikan bilih rata-rata cuma 10 centimeter.

Indikator kedua yakni, terjadinya penurunan jumlah produksi ikan bilih cukup siknifikan. Tangkapan nelayan penangkap dari tahun ke tahun terus mengalami penurun.

Tim Ahli KKP RI itu menyebut, jika kondisi terganggunya populasi ikan bilih ini dibiarkan terus-menerus, tanpa ada upaya antisipasi dan penanganan serius, maka kondisi itu akan semakin mempercepat kepunahan.

Prof. Krismono mengajak seluruh pemangku kepentingan, supaya benar-benar mengupayakan langkah nyata penyelamatan, bagaimana populasi ikan endemik Danau Singkarak itu bisa pulih dan keberadaannya bisa terus berkelanjutan.

Sementara, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar, Yosmeri menyebut, pihaknya bersama jajaran terus mengupayakan berbagai program dan kegiatan yang tepat untuk menyelamatkan populasi ikan bilih.

Antara lain, pertama, melalui program pembatasan penangkapan. Kedua, mengurangi tingkat pencemaran. Ketiga, pemulihan populasi Ikan Bilih Danau Singkarak melalui upaya penebaran kembali bibit atau ‘restocking’. (tomi)