Petani dan Masyarakat Sama-sama Untung

Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno didampingi Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian RI, Agung Hendriardi beserta Walikota dan Bupati di Sumatera Barat, Kepala Dinas Pangan Efendi, dan yang mewakili, mengunjungi Toko Tani Indonesia Center (TTIC) di kawasan Bypass, yang bertujuan mengatasi ketidak stabilan harga pangan di Pasar.(rian)

PADANG-Gubernur Irwan Prayitno berharap harga komoditi 10 kebutuhan pokok pangan terkendali dengan hadirnya Toko Tani Indonesia Center (TTIC) atau Rumah Inflasi.

“Petani mendapatkan keuntungan dan tidak ditekan oleh pedagang. Masyarakat beruntung pula bisa membeli dengan harga yang lebih murah dibandingkan di pasar,” kata Irwan saat peresmian Kantor UPTD Distribusi Pasokan dan Akses Pangan atau Rumah Inflasi Dinas Pangan Sumbar yang diberi nama TTIC di By Pass, Padang, Rabu (17/7).

Selain itu, sebut Irwan, distribusi kebutuhan pokok tersebut terkendali dengan baik sehingga pertumbuhan situasi ekonomi terjaga karena daya beli dan inflasi terjaga sehingga masyarakat pun mendapatkan kebaikan dengan adanya Rumah Inflasi.

Gubernur mencontohkan pada harga cabe sekarang. Di pasar dijual Rp63 ribu/kg bahkan ada yang lebih. Tetapi di TTIC hanya dijual Rp40 ribu. Begitu juga dengan kebutuhan pokok lainnya.

Harga-harga yang ditawarkan di sini relatif lebih murah dan memudahkan masyarakat. Dengan menjual 10 macam bahan pokok di antaranya, cabe merah, bawang merah, bawang putih, beras, gula, minyak, telur, ayam, kacang tanah, petai dan jengkol.

Semoga Rumah Tani Indonesia Center atau Rumah Inflasi ini terpakai dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat Sumatera Barat. Ke depannya, Irwan berharap masyarakat Sumbar tidak perlu cemas lagi akan harga pangan.

“Insyaallah dengan adanya peresmian dan penandatanganan perjanjian dengan stakeholder merupaan komitmen kita kedepannya untuk menghadapi inflasi pangan,” ucap Irwan.

Sedangkan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Agung Hendriadi menyampaikan apresiasi Menteri Pangan kepada Gubernur Sumbar.

“Bapak Menteri berkata Sumbar ditugaskan 10 malah mengerjakan 12, sangat baik,”ucap Agung.

Agus Hendriadi menjelaskan, Sumbar perlu berbangga karna Rumah Inflasi ini merupakan pertama kalinya di Indonesia dan perlu dicontoh oleh daerah lain.

“Ketahanan pangan tidak hanya mampu menyediakan pangan yang cukup, namun bagaimana pangan yang wajar bagi petani dan nyaman bagi ibu rumah tangga, dan Rumah Inflasi Pangan ini merupakan solusinya,” tutup dia.

Kepala Dinas Pangan Sumbar, Efendi menjelaskan toko tani di Sumbar sudah ada 58 unit di Sumbar dan selama ini berperan membantu petani dan masyarakat. Petani terbantu dengan harga memadai yang menguntungkan petani dan masyarakat juga menikmati harga lebih murah.