Pesawat Kertas Terbang Menggapai Mimpi Masa Depan

FESTIVAL ANAK SUMBAR 2023

Anak-anak Taman-kanak dari berbagai daerah menerbangkan pesawat kertas,yang membawa mimpi mereka ke langit. Yuke

Di Festival Anak Sumbar, anak-anak mendapat pengalaman bermain di ruang publik. Ini membentuk fondasi karakter dan keterampilan yang tidak ternilai. Anak-anak yang aktif di ruang publik memiliki peluang lebih besar untuk menjadi individu kreatif, mandiri, dan memiliki keterampilan sosial yang kuat,” kata Gemala Ranti.

Festival Anak Sumbar juga didukung oleh Dirjen Kebudayaan, Kemendikbudristek melalui helatan budaya Galanggang Arang.

Direktur Perlindungan Kebudayaan, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Judi Wahyudin, mengapresiasi Festival Anak Sumbar yang berlangsung dengan meriah.

“Festival Anak Sumbar berhasil membuktikan bahwa istana Gubernuran Sumbar bisa menjadi ruang yang inklusif sebagai tempat bermain anak. Selain itu, kegiatan ini bisa beririsan dengan Galanggang Arang, di mana pengetahuan Warisan Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) diperkenalkan sejak dini kepada anak,” pujinya dalam sambutan di pembukaan.

Mahatma Muhamad, kurator Festival Anak sekaligus kurator Galanggang Arang, menjelaskan setiap anak di Sumatera Barat adalah pewaris yang akan mengambil peran penting dalam pelestarian sekaligus kompleksitas persoalan yang mengancam atribut dan properti dari warisan budaya tersebut.

“Pengetahuan terkait WTBOS penting didistribusikan kepada anak di Sumbar sebagai warisan dunia yang harus dirawat. Manfaatkan dan kembangkan dalam berbagai eksplorasi kerja kreatif dan penciptaan karya,” jelasnya.

Keluarga Kecil Berkarya Bersama

Dalam Festival Anak Sumbar itu diselenggarakan sejumlah lomba yang melibatkan anak dan orangtuanya. Ada lomba kolase, menggambar dan membuat pola dari kertas, alat mewarnai, biji kacang hijau, korek api kayu dan lainnya. Ada juga permainan clay atau tanah liat. Semua perlengkapan disediakan panitia Festival Anak Sumbar.

Danil, (39) warga Jalan Semarang Ulak Karang Padang asyik membantu putri sulungnya membuat pajangan dari clay atau tanah liat. Istrinya pun membantu sang anak agar pajangannya selesai sesuai harapan.

Keluarga kecil, pria dua anak itu bahu membahu untuk menciptakan karya anak-anak mereka.

“Ini belum rapi, sini ayah bantu merapikannya,” terang Danil kepada putrinya.