Peru vs Denmark, Ketika “Peruvian” Masih Mabuk Piala Dunia

INI adalah pertarungan yang mungkin cukup sulit diprediksi hasilnya, karena ini adalah pertemuan pertama kedua tim sepanjang sejarah. Referensi terbaik untuk menerka-nerka adalah statistic terkini kedua tim.

Ada perbedaan menyolok antara kedua tim. Peru sepertinya masih dalam suasana euphoria, setelah kembali berlaga di Piala Dunia setelah absen 36 tahun. Usaha keras berjuang di babak kualifikasi Amerika Selatan yang ketat, membuahkan hasil menggembirakan.

Layaknya tim-tim Amerika Selatan yang lebih menonjolkan karakter permainan individu ketimbang tim, Peru bakal berhadapan dengan tim super disiplin seperti Denmark. Ditambah karakter urakan para pemainnya, Peru akan menghadapi masalah besar menghadapi tim “cool” seperti Denmark.

Denmark tak hanya disiplin, tapi juga ditopang oleh fisik kuat layaknya tim-tim Eropa Utara yang memang punya keunggulan dari segi kondisi fisik. Pun, materi pemain Denmark jauh lebih mentereng, dengan banyaknya pemain yang berkiprah di klub-klub besar Eropa.

Sementara, Peru lebih mengandalkan pemain-pemain yang hanya berkompetisi di klub-klub lokal. Sudah pasti, pengalaman internasional Peru jauh dibawah Denmark. Apalagi berlaga di ajang keleas PIala Dunia, mental dan pengalaman internasional sangat dibutuhkan.

Inilah salah satu minus terbesar Peru di hadapan Denmark dalam laga nanti. Kalaupun ada yang bisa diandalkan Peru adalah semangat dan euphoria kembali ke Piala Dunia yang bakal ditampilkan para pemainnya.

Bisa jadi, Piala Dunia jadi ajang etalase para pemain Peru untuk memamerkan kemampuan terbaik, agar dilirik klub-klub Eropa. Hanya saja, semangat saja tentu tak cukup untuk memenangi sebuah pertandingan Piala Dunia.

Jadi, saya memprediksi debut Peru di Piala Dunia setelah 36 tahun akan berakhir minor. Denmark kemungkinan tak akan kesulitan menang dengan margin dua gol. 3-1 atau 2-0 bisa saja terjadi. Seapes-apesnya Denmark, mereka menang tipis 1-0 atau 2-1. (*)