Perhelatan Festival Rakyat Muaro Padang: Semarak Budaya dan Dorongan Ekonomi Kreatif di Padang Tempo Doeloe

PADANG – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, meresmikan pembukaan Festival Rakyat Muaro Padang yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Padang.

Festival tahunan ini kembali hadir dengan kemeriahan yang lebih meriah, mengusung tema “Padang Tempo Doeloe”.

Gubernur Mahyeldi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya festival ini. Ia melihatnya sebagai wujud nyata kekayaan sejarah dan budaya Kota Padang, khususnya kawasan Muaro yang dikenal sebagai Kota Tua dan menjadi simbol multikulturalisme di Sumatera Barat.

“Festival ini merupakan cerminan kekayaan budaya dan sejarah Kota Padang, khususnya kawasan Muaro yang menjadi wajah multikultural Sumbar,” ujar Gubernur.

Lebih lanjut, Gubernur berharap Festival Rakyat Muaro Padang dapat segera masuk ke dalam daftar Kharisma Event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemprov Sumbar dalam mengembangkan sektor pariwisata dan UMKM.

“Tahun 2023 lalu, jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar mencapai 11 juta orang, melampaui target 8 juta. Festival ini, tentu saja, berkontribusi terhadap pencapaian tersebut. Dan saya yakin tahun ini akan lebih banyak wisatawan yang tertarik datang,” tutur Gubernur.

Gubernur Mahyeldi menandaskan bahwa sektor pariwisata dan UMKM menjadi dua sektor penting yang dapat mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, ia mendukung penuh penyelenggaraan Festival Rakyat Muaro Padang.

Wali Kota Padang, Hendri Septa, mengungkapkan bahwa Festival Rakyat Muaro Padang merupakan salah satu agenda utama pariwisata dan UMKM di Kota Padang. Pemko Padang terus berupaya meningkatkan kualitas penyelenggaraannya untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi daerah dan masyarakat.

“Festival ini merupakan komitmen kami untuk tidak hanya menggairahkan pariwisata dan UMKM, tetapi juga melestarikan tradisi, budaya, dan kesenian yang ada. Tema Padang Tempo Doeloe tahun ini menghadirkan nuansa baru dan menarik minat masyarakat,” jelas Hendri Septa.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Padang, Edi Hasymi, selaku Ketua Panitia Festival Rakyat Muaro Padang, menjelaskan bahwa festival ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai 19 hingga 21 April 2024. Bertepatan dengan momen Lebaran, festival ini menjadi pilihan wisata menarik bagi para perantau yang pulang kampung.

“Festival ini juga menjadi media edukasi bagi anak-anak dan remaja. Berbagai kegiatan edukatif seperti lomba selaju sampan, kuliner tempo doeloe, pentas seni, fashion show tempoe doeloe, pameran foto padang tempoe doeloe, dan masih banyak lagi,” imbuh Edi Hasymi.

Pembukaan Festival Rakyat Muaro Padang turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Padang, Ekos Albar; jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumbar dan Kota Padang; serta para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemprov Sumbar dan Pemko Padang.