Perantau dari Malaysia Meninggal di Pasaman Bukan karena Korona

LUBUK SIKAPING – Seorang perantau pulang dari Malaysia meninggal di Pasaman. Panik masyarakat se Pasaman, saat warga Nagari Binjai Kecamatan Tigo Nagari ini meninggal. Pasalnya, informasi salah beredar. Kematian warga ini diisukan karena corona.
Hal ini dibantah Ketua Gugus Tugas, Mara Ondak melalui Koordinator Informasi Publik gugus tugas, Williyam Hutabarat.
Wilyam mengaku, warga Tigo Nagari yang meninggal, Senin (30/3) sore itu, meninggal karena penyakit HIV dan gejala penyakit lain. Ini dipastikan setelah tim medis melakukan klarifikasi kepada keluarga korban.
“Korban ini menderita HIV. Catatan medisnya, juga pernah mengalami hemoglobin rendah dan juga mencret,” kata Wilyam, Selasa (31/3).
Di sisi lain, warga yang meninggal ini, sebelum meninggal ia berobat ke Puskesmas Ladang Panjang dalam keadaan sakit dengan gejala demam tinggi, batuk, napas terasa sesak, mual, muntah dan mencret. Akhirnya pasien dirujuk ke RSUD Lubuk Sikaping, hingga akhirnya meninggal. Warga pun panik, mendengar gejala demikian.
“Memang ia perantau yang pulang kampung. Namun, sudah dua pekan lebih pula di kampung halaman, baru korban sakit-sakit. Hasil pemeriksaan, HIV berat. Tidak ada hubungannya dengan corona,” tukas Wilyam.
Di sisi lain, warga ini diketahui baru pulang dari Malaysia pada 8 Maret lalu. Ia masuk ODP dan sudah dinyatakan aman. Saat dikebumikan, prosesnya pun seperti jenazah umum lainnya. (chan)