LUBUK BASUNG-Para perajin tangguak di Nagari Pasia laweh Kecamatan Palupuah, Kabupaten Agam, membutuhkan pembinaan melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) binaan Dinas Sosial. Pasalnya, masyarakat yang bergerak dibidang usaha pengrajin tangguak itu tercatat sebagai Keluarga Penerima Manfaat (PKM) melalui Program Keluarga Harapan (PKH).
Wali Nagari Pasia Laweh, Zul Arfin Dt. Parpatiah, Minggu (1|12) kepada Singgalang menjelaskan, masyarakat yang bergerak dibidang usaha tangguak tersebut, pada umumnya terdapat di Jorong Angge,
Untuk mendapatkan pembinaan melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) binaan Dinas Sosial kata Zul Arfin Dt. Parpatiah, pihaknya segera melakukan koordinasi dengan petugas PKH dan petugas Tenaga Kesejaheraan Sosial Kecamatan (TKSK) Palupuah dalam rangka pembentukan wadah KUBE yang dibina dinas sosial.
“Pengrajin tangguak di Jorong Anggek itu tercatat sekitar 10 orang. Itu pekerjaan pokok mereka geluti setiap hari, agar usaha perajin tangguak itu lebih berkembang dalam upaya peningkatan ekenomi masyarakat, sangat dibutuhkan adanya pembinaan secara berkelompok,” harap Zul Arfin Dt. Parpatiah.
Bahan baku untuk membuat tangguak itu, seperti rotan cukup banyak di hutan Pasia Laweh. Artinya, bahan baku tidak pernah habis, karena di kawasan hutan di sana, memiliki banyak tumbuan rotan, sedangkan harga jual tangguak bervariasi, mulai dari harga Rp15 ribu sampai harga Rp25 ribu.
Zulkifli salah seorang perajin tangguak di Jorong Angge Pasia Laweh menyebutkan, usaha membuat tangguak digelutinya sudah lama, ia berharap adanya pembinaan secara berkelompok melalui binaan dinas sosial.
Pengharapan yang sama juga disampaikan perajin tangguak, Zainal Tuangku Basa, Yunardi dan Aryo Caniago di Jorong Angge, agar adanya pembinaan melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dari Dinas Sosial Kabupaten Agam. (Kasnadi.NP)
