Peninggalan Tambang Batubara Ombilin akan jadi Warisan Dunia 

Lubang Mbah Suro di salah satu hasil pelestarian cagar budaya. (BPCB Sumbar)
SAWAHLUNTO – Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto (OCMHS), nominasi yang diusulkan Indonesia menjadi Warisan Dunia, UNESCO. Usulan itu akan disepakati negara Warisan Heritage Country, UNESCO dalam Sidang Komite Warisan Dunia Ke 43 di Baku, Azerbaijan, yang berakhir, Rabu (10/7).
“Semoga saja, kita Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto disepakati menjadi bagian dari Warisan Dunia, UNESCO,” kata Walikota Sawahlunto, Deri Asta kepada Singgalang, menjelang berangkat ikut menghadiri Sidang Komite Warisan Dunia itu.
Walikota Deri Asta, direncanakan ikut menghadiri sidang komite dari 3 Juli hingga 8 Juli 2019 mendatang. Walikota Deri bergabung dengan delegasi Indonesia lainnya mengikuti Sidang Komite ke 43 Warisan Dunia UNESCO yang salah satu agenda menyepakati usulan Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto dari Indonesia.
Dikemukakannya, Sawahlunto diusulkan masuk dalam nominasi Warisan Dunia sejak 2014. Di 2015, lolos masuk list tentatif. Di 2018, semua data yang dikirim dinyatakan lengkap diterima pihak UNESCO.
Lebih jauh dikemukakan walikota, diajukan Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto atau Peninggalan Tambang Batubara Ombilin dari Sawahlunto sebagai warisan dunia UNESCO bukan hanya sebatas nilai sejarah. Dibalik itu, punya alasan yang mendasar dan nilai-nilai universal yang luar biasa. Perkembangan teknologi yang menggabungkan ilmu teknik pertambangan bangsa eropa dengan kearifan lingkungan lokal.
Dipaparkan Deri, hadir perkeretaapian, pelabuhan dan pertambangan yang menjadi rangkaian sistem sehngga punya peran penting bagi pembangunan ekonomi dan sosial di Sumatra serta dunia. Selain itu, menjadi potret dinamisnya interaksi sosial yang menominasi di Sawahlunto. “Kini, hasil semua penilaian ada pada sidang komite Warisan Dunia,” ujar Deri. (cong)