PASAMAN BARAT – Peduli akan keselamatan warga, pengusaha peron di Nagari Koto Sawah, Kecamatan Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) timbun jalan berlubang .
“Benar sebelumnya kita juga telah menimbun badan jalan yang berlubang, dengan material koral dan kemarin. Sabtu (31/8) kita juga melakukan penimbunan badan jalan yang telah berlubang sebanyak 5 truk dan langsung diratakan,” kata Apen, salah seorang pengusaha peron di wilayah itu.
Dikatakan, banyaknya badan jalan rusak, sudah selayaknya dilakukan pengaspalan ulang sehingga dapat memperlancar aktifitas masyarakat. Jalan tersebut yang paling parah rusaknya adalah di Tareh dan Pasir Putih sampai menunju Banjar Kapar.
“Titik-titik ini memang sudah wajib ditimbun yang mana titik titik tersebut terdapat lubang dalam hingga membahayakan pengendara ataupun mobil bermuatan,” katanya.
Ia juga mengatakan, selama ini, mereka selalu peduli dengan kondisi jalan tersebut walau itu belum dapat dilirik pemerintah untuk perbaikan. Namun mereka setiap saat melakukan penimbunan jalan agar tidak mambahayakan pengendara yang melintas serta dengan harapan truk juga dapat melintasinya, karena mereka berkomitmen bersama selalu memperbaiki jalan tersebut.
Sebelum jalan itu membahayakan si pengendara mereka sudah melakukan penimbunan. Diyakini kalau itu dibiarkan tentunya akan memicu kecelakaan warga atau pengguna jalan.
“Untuk pengendara yang melintas di jalan tersebut ketika kami melakukan penimbunan, kita minta maaf karena perjalanan mereka sedikit terganggu,” katanya.
Sementara tokoh masyarakat Ujung Gading, Firman mengatakan, agar masyarakat saling memahami kerusakan jalan bukan saja karena dilalui truk tronton akan tetapi kenderaan lain yang lalu lalang mengangkat Tandan Buah Segar (TBS).
“Kita minta agar DPRD dapat mengusulkan anggaran pembangunan jalan ini. Sehingga kita masyarakat tidak saling menyalahkan baik yang penguna jalan maupun pengusaha sawit dan masyarakat. Karena dalam kehidupan ini kita saling ketergantungan,” sebut Firman
Dari informasi yang di peroleh pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Pasbar mengatakan, kalau sudah direncanakan tahun ini, akan di bangun 2025 namun terkendala karena sekarang anggaran defisit, jadinya terjadi keterlambatan.
Ia meminta agar DPRD dan pemerintah mengambil langkah bijak dalam permasalahan jalan tersebut karena jalan tersebut menyangkut kehidupan khalayak ramai.(arafat)