Pengelolaan Destinasi Wisata Agam Belum Profesional

wikipedia

AGAM-Kabupaten Agam memiliki beragam destinasi wisata, tapi masih banyak kekurangan terutama dalam segi pengelolaannya yang belum terlaksana secara profesional.

Hal itu disampaikan Bupati Agam diwakili Asisten II Bidang Pembangunan Perekonomian dan Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Agam, Yosefriawan pada pelatihan manajemen homestay bagi pelaku wisata khususnya pengelola pondok wisata atau rumah wisata di Hotel Nuansa Resort Maninjau, Selasa (26/11).
“Butuh keahlian khusus supaya manajemen pengelolaannya menjadi lebih baik, “katanya.
Untuk itu melalui pelatihan diharapkan pelaku wisata, khususnya pengelola homestay memiliki keterampilan manajemen yang baik dalam mengelola homestay.
Tahun depan Agam bakal melaksanakan suatu event besar yang berskala nasional seperti Festival Pesona Danau Maninjau.
Berbagai provinsi dan kepala daerah diundang untuk menghadiri kegiatan itu.
Agam sebagai pelaksana harus siap dengan sarana prasarana salah satunya penginapan.
“Kita juga bakal melaunching ajakan “Ayo ke Agam” dengan berupaya mendatangkan tamu sebanyak-banyaknya ke Agam,” katanya.
Dalam hal ini dibutuhkan dukungan homestay untuk menampung tamu yang berkunjung nantinya. Melalui pelatihan pemilik homestay diminta lebih eksis dalam menunjang kepariwisataan dengan pola manajemen homestay yang profesional.
Kepala Disparpora Agam, Syatria mengatakan, pelatihan digelar untuk menumbuhkembangkan mutu pelayanan wisata yang dapat memberikan kepuasan secara optimal kepada wisatawan. Serta menjadikan pelaku usaha mampu dan memahami manajemen homestay dalam pengelolaan wisata.
“Pelatihan dilaksanakan tiga hari, 26 sampai 28 November 2019, “katanya.
Dengan peserta sebanyak 40 orang berasal dari pengelola homestay se-Agam. Sedangkan narasumber didatangkan dari OJK Sumbar, akademisi dari Unand dan Dinas Kesehatan Agam.
Hari kedua pelatihan dilakukan kunjungan ke salah satu homestay di Kecamatan Tilatang Kamang, yang dinilai manajemen pengelolaan homestaynya cukup bagus.
“Hari ketiga diskusi, evaluasi dan pembahasan hasil kunjungan yang dilakukan tersebut, “katanya. (210)