Pencari Kerja Kota Padang Kurang Minat Kerja ke Luar Negeri

Peserta pada bimbingan teknis bagi sebanyak 50 pengelola bursa kerja khusus di Kota Padang. Ist

PADANG-Peluang magang ke Jepang kembali terbuka lebar. Negara matahari terbit itu membutuhkan ratusan tenaga care worker (pekerja perawatan). Untuk menjadi care worker peserta magang bisa memperoleh gaji mencapai Rp15 juta per bulan.

“Peluang tenaga kerja untuk ke luar negeri masih terbuka lebar. Sekarang kita memiliki banyak lulusan tenaga perawat, namun tidak banyak yang mengambil peluang ini,”sebut Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Padang, Yunisman didampingi Kasi Informasi Pasar Kerja Muhammad Faizal, kemarin.

Dikatakannya, minimnya peminat untuk menjadi tenaga kerja ke luar negeri disebabkan minimnya kemampuan berbahasa. Khusus untuk Jepang di Kota Padang sudah terdapat Lembaga Pendidikan Khusus (LPK) bahasa Jepang. Meski begitu, keahlian yang dibutuhkan juga jarang terisi.

“Makanya, kita tetap mendorong pengelola bursa kerja khusus yang berada di sekolah-sekolah menengah kejuruan (SMK) dan perguruan tinggi di Kota Padang untuk tetap aktif menyediakan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhannya,”ulasnya.

Diakuinya, tenaga kerja dari Kota Padang yang mengisi lapangan pekerjaan di luar negeri sangat seidikit. Terhitung sejak 2008 hingga 2018, hanya terdapat 2.445 orang. Jumlah itu terbagi untuk tenaga perawat sebanyak 653 orang dan care worker (perawat orang tua) 1.792 orang. Khusus untuk permintaan selama 2018 mencapai 331 orang untuk perawat dan care worker. Sementara yang terisi hanya sebanyak 328 orang.

Untuk itu, Pemerintah Kota Padang tetap berupaya agar pencari kerja dapat mengisi peluang-peluang kerja yang ada di luar negeri. Selain dengan pendapatan yang lebih besar, khusus Jepang lebih menyukai tenaga dari Indonesia dari pada tenaga yang ada lainnya pada negara-negara ASEAN.

“Untuk tenaga perawat, orang Jepang itu lebih suka dengan tenaga dari Indonesia,”tambahnya.

Sebelumnya, Dinas Tenaga Kerja Kota Padang memberikan bimbingan teknis bagi sebanyak 50 pengelola bursa kerja khusus di Kota Padang. Panitia menghadirkan nara sumber dari Kementrian Tenaga Kerja, Hery Sudarmanto dan Ketua Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Pusat, Lismia Elita.

Ketua (BP3TKI) Pusat, Lismia Elita dalam kesempatan itu mengatakan, tantangan bekerja di luar negeri adalah perbedaan bahasa, budaya, suhu dan lingkungan dan bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain.

“Bagi yang berminat di Kota Padang BP3TKI sudah memiliki aplikasi Sistem Informasi Bekerja Aman di Luar Negeri Berbasis Android (Sibalun),”katanya.

Sementara itu mantan Sekretaris Jenderal Kemenaker, Hery Sudarmanto mengatakan guna memaksimalkan pelayanan bagi pencari kerja, Kota Padang hendaknya mendirikan pelayanan terpadu satu atap. Sehingga tenaga kerja untuk ke luar negeri lebih cepat mendapatkan pelayanan yang diberikan satu atap.

Instansi pelayanan yang bisa digabungkan dalam satu atap, diantaranya Dinas Tenaga Kerja, BPJS Tenaga Kerja, Imigrasi dan pelayanan kesehatan. “Dengan itu pelayanan calon tenaga kerja akan menjadi lebih cepat,”katanya.

Kegiatan itu diikuti 50 peserta terdiri dari SMK, perguruan tinggi kesehatan dan keperawatan yang ada di Kota Padang.104