Penanganan Abrasi Pantai Muara Kandis Habiskan Rp13,2 Miliar

(Ist)

PAINAN – Penanganan abrasi pantai di Nagari Muara Kandis, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, menghabiskan anggaran sebesar Rp13,2 miliar dalam rentang 2018-2019.

“Dua tahun ini, pembangunan batu penahan ombak di Muara Kandis menelan biaya sedikitnya Rp13,2 miliar yang digelontorkan oleh pemerintah pusat. Pembangunan ini di bagi menjadi dua tahap, 2018 Rp5,3 miliar dan 2019 Rp7,9 miliar,” ucap Bupati Pessel Hendrajoni, usai kegiatan peletakan batu pertama pembangunan batu penahan ombak di Muara Kandis, Kamis (21/3).

Bupati menyebutkan, anggaran sebesar Rp5,3 miliar guna menuntaskan pembangunan batu penahan ombak sepanjang 150 meter pada Desember 2018. Berikutnya, angggaran Rp7,9 miliar guna pembangunan batu penahan ombak sepanjang 400 meter yang tahun ini mulai di kerjakan di Muara Kandis.

“Sesuai kontrak kerja, pembangunan batu penahan ombak sepanjang 400 meter tuntas selama 240 hari terhitung sejak hari ini,” ujarnya.

Ia berharap dengan disegerakan pembangunan batu penahan ombak tersebut, pemukiman warga setempat benar-benar aman dan terhindar ancaman abrasi pantai. Selain itu, pihaknya akan terus berupaya melakukan lobi-lobi ke pusat perihal rencana lanjutan pembangunan batu penahan ombak di Pessel.

“Idealnya mesti ada minimal satu kilometer batu penahan ombak di Muara Kandis, dengan begitu maka seluruh pemukiman warga akan aman dari ancaman abrasi,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V, Direktorat Jendral Sumber Daya Air, Maryadi Utama, mengatakan, bakal memulai empat proyek rencana strategi (Renstra) pembangunan melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2019-2024.

Ia menyebutkan, selain pembangunan batu penahan ombak di pantai Muaro Kandis, Kecamatan Linggosari Baganti, juga terdapat sejumlah proyek besar lainnya yang bakal dilaksanakan di Pesisir Selatan.

“Benar, nanti juga ada pembangunan pengaman pantai di Amping Parak, Kecamatan Sutera. Selanjutnya pembangunan embung di Tanah Kareh, Kecamatan Batang Kapas dan irigasi Sawah Laweh, Kecamatan Koto XI Tarusan,” ujarnya pada wartawan.

Ia menjelaskan, ke empat proyek yang bersumber dari APBN ini memiliki anggaran yang sangat besar hingga ratusan milair rupiah. Menurut dia, pembangunan tersebut akan terus berlanjut, mengingat Pesisir Selatan memang daerah yang rawan dengan bencana.

“Seperti pembangunan irigasi di Sawah Laweh, Kacamatan Koto XI Tarusan, itu menelan anggaran mencapai Rp240 miliar. Sedangkan pengaman pantai di Amping Parak Rp3 miliar, embung Tanah Kareh Rp2 miliar, dan masih banyak lagi,” katanya. (lek)