Pemprov Sumbar Minta Maskapai Air Asia Hentikan Penerbangan Malaysia-Padang

Wagub Nasrul Abit memimpin rapat pencegahan korona. (ist)

PADANG-Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus mengeluarkan sejumlah rentetan kebijakan terkait antisipasi penyebaran virus korona. Terakhir, Pemorov Sumbar meminta penerbangan Malaysia-Bandara Internasional Minangkabau (BIM) melalui maskapai Air Asia dihentikan.

“Kita sudah buat surat, ditandatangani gubernur. Kita tidak ingin menerima penerbangan dari Malaysia,”sebut Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit Selasa, (17/3) di Kantor Gubernur Sumbar.

Dikatakannya, penghentian penerbangan itu untuk menjaga kedatangan dari Malaysia yang dikawatirkan dapat mebawa virus korona. Apalagi, kecemasan masyarakat datang setelah ada penumpang maskapai tersebut begitu turun di BIM, kemudian dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia.

“Kemarin itu kan ada, orang dari Kuala Lumpur mengantarkan orang ke BIM, kemudian dia balik lagi ke Kuala Lumpur, sementara yang diantarkannya dilarikan ke ruma sakit,”ujarnya.

Untuk itu, Nasrul Abit meminta maskapai itu menghentikan penerbangan dari Malaysia tujuan Padang. Penghentian dilakukan dengan permintaan melalui surat yang ditandatangani gubernur Sumbar.

“Kita berpikir, kenapa bisa begitu singkat waktu pasien masuk ke rumah sakit dengan waktu dipastikannya pasien itu meninggal dunia. Terkait apakah pasien itu meninggal karena terpapar virus Covid-19 atau malah ada penyakit lainnya, kita belum tahu, karena hasil laboratorium belum keluar,” katanya.

Wagub menegaskan, dalam surat itu yang ditindaklanjuti juga oleh pihak Dinas Pariwisata Sumbar. Hal ini didasari, Pemprov Sumatera Barat menduga ada situasi yang tidak benar, masuknya penumpang dari Malaysia ke BIM itu.

“Seharusnya otoritas di Malaysia tidak mengizinkan penumpang itu berpergian. Ini kenapa bisa bobol dan bisa naik pesawat lagi,” tegasnya.

Bahkan, Nasrul Abit menyebutkan, ada seseorang yang mengantarkan penumpang itu di BIM, setiba pasien yang meninggal tersebut di BIM, seseorang yang mengantarkan itu, kembali terbang ke Malaysia.

“Saya tidak tahu pasti apa maksud dari semua itu. Makanya saya minta ke Air Asia stop dulu terbang ke Padang dari Malaysia, karena jika dibiarkan ada hal serupa akan terjadi kembali di BIM,” ujarnya. 104