Padang  

Pemprov Sumbar Maraton Persiapkan Balai Besar BNPB Regional Sumatera

Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Zahermann beserta Karo SDM dan Umum BNPB, Eny Supartini, didampingi langsung Kelaksa BPBD Sumbar, Jumaidi meninjau cikal-bakal Balai Besar BNPB Regional Sumatera itu. Ist

PADANG— Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) secara maraton dalam persiapan Balai Besar Logistik dan Kediklatan BNPB Regional Sumatera.

“Kita ingin semua persoalan lahan yang bakal dihibahkan ini cepat tuntas,” kata Wagub Sumbar, Audy Joinaldy dalam rapat koordinasi dengan Deputi Logistik dan Peralatan BNPB, Zahermann Muabezi, Kamis (13/1).

Balai Besar BNPB Regional Sumatera ini, kini masih dimanfaatkan untuk Gudang Pusat Pengendalian dan Operasional (Pusdalops) BPBD Sumbar, di Indarung, Lubuk Kilangan, Kota Padang.

Dikatakan Audy, untuk membangun Balai Besar BNPB ini dibutuhkan lahan sekitar minimal 2 hektar tanah. Dengan begitu, pihaknya masih butuh penambahan sekitar 1,3 hektar lagi.

“Tapi ada tanah Pemprov Sumbar milik Dinas Pertanian Sumbar yang bisa kita manfaatkan. Jadi bisa dipercepat,” ujar Audy yang diamini Jumaidi, Kalaksa BPBD Sumbar.

Dia menjelaskan, saat ini proses hibah lahan ini sedang berjalan, dan anggaran juga sudah disiapkan. Pihaknya secara maraton, agar aset milik Pemprov Sumbar ini bisa secepatnya diserahkan ke BNPB.

Menurutnya, Balai Besar BNPB ini akan memberikan manfaat besar bagi Sumbar. Terutama dalam kebutuhan logistik dan peralatan, mengingat wilayah Sumbar sangat rentan atau rawan bencana.

“Kami ingin cepat prosesnya. Tinggal penambahan lahannya saja. Apalagi Balai Besar BNPB ini akan menjadi tempat vokasional. Kami sangat siap dan pasti mendukung,” tuturnya.

Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Zahermann Muabezi menyebutkan, Balai Besar BNPB Regional Sumatera ini direncanakan akhirnya Januari 2022 persiapannya sudah mesti selesai.

“Harusnya sudah disiapkan September 2021, tapi terkendala pergantian pimpinan, sarana-prasana, SDM. Kita harap bisa diresmikan awal Februari 2022,” jelasnya.

Zahermann berpendapat, Balai Besar ini salah satu cara penanggulangan yang lebih efektif dan efisien. Terutama ketika untuk penyaluran logistik dan peralatan ke lokasi terdekat daerah bencana.

“Jadi mempersingkat waktu, tanpa harus menunggu logistik dari Jakarta yang bisa memakan waktu lama,” sebut Zahermann didampingi Eny Supartini, Kepala Biro SDM dan Umum BNPB.