Pemprov Sumbar Dorong Usaha Kecil Menengah Sumbar Terus Tumbuh

Gubernur Irwan Prayitno dan Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit. (*)

PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus berupaya menumbuhkan usaha kecil dan menengah (UKM). Bahkan, sejumlah usaha sejenis diharapkan untuk membentuk koperasi.

Komitmen Gubernur Irwan Prayitno dan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui UKM. Ada banyak peluang usaha dari UKM di Sumbar, mulai dari bergerak di bidang kuliner maupun bisang fashion, melalui karya tenun.

Gubernur melalui Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumbar, Zirma Yusri mengatakan, Pemprov Sumbar terus berupaya untuk melakukan pembinaan bagi pelaku UKM. Pemerintah provinsi selaku fasilitator dan regulator tetap mengupayakan Koperasi dan UKM di Sumbar tetap menjadi penopang perekonomian masyarakat.

“Selama ini terbukti, perekonomian Sumbar itu lebih banyak di UKM. Karena industri besar minim di Sumbar,” sebutnya.

UKM mulai tumbuh. Seperti di Payakumbuh. Di kota batiah ini sejumlah UKM terus bergerak, sejalan dengan dorongan pemerintah. UKM tersebut diantaranya, UKM sentra randang, tenun, jamur dan olahan kuliner lainnya.

Berbagai usaha baru terus tumbuh. Pertumbuhan itu juga seiring dengan keinginan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian mereka untuk merintis usaha. Pemerintah selaku fasilitator tetap melakukan pengawasan.

Rendang Gadih Kota Payakumbuh yang sudah dikirim ke luar negeri untuk memenuhi pesanan pelanggan. (*)

Khusus masakan randang, Payakumbuh sudah memiliki UKM yang mampu memproduksi randang hingg 50 kg per harinya. Bahkan, bisa membuatkan pesanan secara banyak. Seperti Rendang Gadih. Randang yang dimasak di Komplek Taman Firdaus Payolansek, Kecamatan Payakumbuh Barat, Payakumbuh.

Dalam mengembangkan usahanya, Rendang Gadih tergabung dalam Koperasi Randang Payo. Banyak juga anggotanya yang tergabung dalam koperasi ini. Khusus untuk Rendang Gadih, cukup sukses selama ini.

Rendang Gadih sudah sampai ke sejumlah negara. Pemasaran itu memang tidak dalam skala besar, namun dikirim dalam jumlah terbatas. Seperti ke Australia, Eropa dan sejumlah negara lainnya.

“Kalau penjualannya cukup dikenal, tapi jumlahnya memang belum banyak,”sebut Direktur Rendang Gadih, Dedi Syandera Putra.

Meski sudah mempekerjakan 6 tukang masak, untuk menjamin kualitas dan rasa, Dedi turun langsung memantau pengolahannya. Apalagi, untuk kualitas dan jaminan higienis Rendang Gadih sudah diakui.