Pemko Pariaman Cegah Pemotongan Ternak Betina Produktif

PARIAMAN – Pemko Pariaman mencegah pemotongan hewan ternak betina yang masih produktif. Apabila bila dibiarkan, maka hewan ternak betina akan berkurang .

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Dinas Pertanian Pangan (DP3) Kota Pariaman, Dasril mengatakan pihaknya melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, berupaya meningkatkan populasi ternak sapi dan kerbau. Peningkatan populasi ini, berasal dari hewan betina yang masih produktif.

“Itu, alasannya, pemotongan hewan ternak betina yang masih produktif dilarang,” ucapnya, Kamis (15/7).

Diungkapkannya, Larangan pemotongan ternak betina produktif didasarkan pada Undang-Undang No.41 Tahun 2014, tentang perubahan atas UU No.18 Tahun 2009, tentang peternakan dan kesehatan hewan pasal 18 ayat 4 yang berisi larangan menyembelih ternak ruminansia produktif.

Untuk itu, DP3 Kota Pariaman melakukan kegiatan pemantauan tersebut setiap hari oleh tim yang telah dibentuk. Tujuan agar bisa menyelamatkan produksi-produksi sapi betina yang masih produktif, sehingga populasinya terjaga dan ketersediaan untuk sapi potong tetap ada.

“Pemantauan dan pengawasan tersebut kami lakukan setiap harinya di Rumah Potong Hewan (RPH), dan untuk Tempat Potong Hewan pribadi milik masyarakat juga kami lakukan pemantauan, tetapi hal ini tidak setiap hari kami lakukan, biasanya dalam seminggu itu ada paling kurang dua kali,” ungkap Dasril.

Dasril juga menyampaikan bahwa untuk tahun 2021 ini ditargetkan 800 ekor hewan yang akan dipantau dan diawasi di Kota Pariaman, baik itu dalam hal kesehatan dan dalam hal pemotongan hewan sapi/kerbau betina produktif sebelum dan sesudah dipotong.

“Dari target 800 ekor tersebut sekitar 750 ekor sudah kami periksa kesehatannya, sudah kami beri vitamin, obat cacing, diberi label, dan menjelang lebaran Idul Adha yang tinggal beberapa hari lagi sisanya yang sekitar 25% lagi akan segera kami tuntaskan,” terang Dasril.

Untuk itu diminta kepada masyarakat Kota Pariaman yang menyiapkan hewan ternaknya untuk dijadikan korban tahun ini, agar segera memeriksakan hewannya kepada petugas kami tanpa dipungut bayaran, sehingga sapi-sapi yang akan disembelih nantinya benar-benar aman untuk dikonsumsi masyarakat,” tegas Dasril. (agus)