Pemko Pariaman Bentuk Tim Monitoring Bansos

Pemko Pariaman membentuk Tim monitoring Bantuan Sosial Tunai. (kominfo)

PARIAMAN – Pemerintah Kota Pariaman membentuk Tim Monitoring Bantuan Sosial Tunai (BST). Tim Monitoring BST Pemko Pariaman ini dibagi menjadi empat tim, yang disebar pada empat kecamatan yang ada di Kota Pariaman,Jumat (5/6) di ruang rapat walikota.

Pj. Sekdako Pariaman, Fadli mengatakan, Pemko menginginkan membentuk enam BST yang diberikan pemerintah, mulai dari PKH (Program Keluarga Harapan), BST Kementerian Sosial, BST Provinsi, BST Kota Pariaman, BST Desa dan Bantuan Sembako. Tujuannya supaya bantuan ini merata untuk masyarakat Kota Pariaman.

Dikatakan Fadli dari 25.486 KK warga Kota Pariaman, Sebanyak 19.530 KK yang ada di Kota Pariaman terima bantuan BST ini. “Dari monitoring nanti kita juga berharap tim yang turun, apabila masih ada warga atau KK yang dirasa layak untuk menerima BST, agar tetap didata untuk tambahan penerima BST di waktu berikutnya,” tuturnya.

Fadli berharap, Tim Monitoring agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, evaluasi penyaluran BST tahap awal yang sudah diterima masyarakat, apakah tepat sasaran atau ada yang ganda, jika ditemukan warga yang layak tapi belum mendapatkan BST agar didata dahulu, untuk dapat menjadi penerima di BST selanjutnya.

Pantauan penyaluran BST tahap pertama di Kota Pariaman terbilang sukses dan sudah 100 persen disalurkan untuk KPM. Penyaluran ini telah mendapat apresiasi dari Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI, Abdul Halim Iskandar.

“Penyaluran tahap pertama BST Kota Pariaman telah selesai kita bagikan, dan alhamdulillah memang tidak ada riak dan protes dari masyarakat, walaupun ada yang komplain tentang KK penerima KPM karena tidak tepat sasaran sudah kita antisipasi dan kita selesaikan dengan KPM bersangkutan yang bersedia tidak mengambil serta mengembalikan BST tersebut ke pemerintah,” tukasnya.

Sedangkan untuk penerima ganda, sudah tidak ada karena Pemko Pariaman telah memasang stiker disetiap rumah penerima BST, sehingga akan dapat terdeteksi apabila di satu KK menerima lebih dari satu bantuan BST, kecuali untuk bantuan Sembako, ulasnya mengakhiri, jelasnya. (agus)