Pemkab Tanah Datar Ingin Festival Pesona Minangkabau Masuk Kalender Pariwisata Nasional

Saat zoom meeting Bupati Eka Putra dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (ist)

BATUSANGKAR – Pemkab Tanah Datar inginkan iven festival pesona Minangkabau ikut masuk menjadi kalender pariwisata nasional atau kharisma event nusantara tahun ini.

Permintaan ini disampaikan Bupati Eka Putra saat zoom meeting diikuti Asisten Ekonomi dan Pembangunan Edi Susanto, Kabag Humas dan Protokol Yusrizal, Kabid Pariwisata Efrison dan Pegiat Wisata Hijrah dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kemarin.

Mengutip keterangan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Yusrizal, Rabu (17/3), Bupati menyebut latar iven tersebut sebagai pusat kebudayaan Minangkabau, di Tanah Datar sebelumnya tiap tahun menggelar Festival Pesona Minangkabau, iven ini juga didukung Kemenparekraf RI.

“Di tengah pandemi ini dunia pariwisata dimana-mana telah porak-poranda dan terjun bebas hingga ke daerah kita, perlahan mulai ada yang bangkit. Dari kondisi itu, kita mengusulkan ivent salahsatunya Festival Pesona Minangkabau untuk masuk dan diterima yang tercatat dalam kalender event pariwisata nasional atau kharisma event nusantara 2021,” kata Eka Putra.

Dalam mengerakan iven itu, kata Bupati, sekarang juga dimotivasi program satu nagari satu iven.

“Pemkab mendorong nagari untuk memiliki satu iven yang bertujuan untuk melestarikan kebudayaan, mampu menghidupkan UMKM dan ekonomi kreatif,” timpalnya.

Tentang iven itu Kadis Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Tanah Datar Abdul Hakim menyebut bahwa sudah sejak tahun 2017 lalu festival pesona Minangkabau sudah masuk 100 wonderful Indonesia.

“Pada 2020 akibat pandemi event ini tidak dilaksanakan, dan di tahun ini telah direncanakan digelar sekitar bulan Juli mendatang,” ucap Kadis.

Dikatakan, festival pesona Minangkabau yang akan digelar merupakan salah satu ivent terbesar di Provinsi Sumatera Barat, diikuti oleh kebupaten-kota dan provinsi tetangga seperti Provinsi Riau, Jambi dan Riau Kepulauan, nahkan mengundang Malaysia.

Dengan lokasi di Istano Basa Pagaruyung, pasar Vander Capellen dan gedung Suri Maharajo Dirajo. Kegiatan ini sudah sesuai dengan kebijakan Kemenparekraf, dengan harus memakai sertifikasi CHSE (Clean, Health, Safety, Environment Sustainability), yang bekerjasama dengan Kapolri. (ydi)