Di sisi pengawasan, terangnya, saat serah terima barang (dalam berita acara serah terima barang) ditegaskan kalau barang tidak dimanfaatkan, pihak dinas akan merelokasi barang.
Garase alsintan wajib disediakan kelompok tani. Supaya barang berada ditempat teduh, bukan di lapangan terbuka. Lantainya juga harus dicor.
“Dinas berhak merelokasi ke tempat lain yang lebih membutuhkan, kalau alsintan ini tidak dimanfaatkan, dan dirawat dengan baik,” ujar Yeni.
Operator dan teknisi, juga akan dilatih langsung oleh pihak penyedia barang (tercantum dikontrak penyedia), ucapnya.
Saat ini, setidaknya sudah ada sekitar 15 unit alsintan jenis ini (combine harvester) di Pessel.
“Harapannya, dengan bantuan alat ini, petani bisa terbantu (lebih mudah) dalam memanen padi sawah. Dan, hasil akan lebih meningkat,” ujar Yeni.
Data pihak terkait (BPS 2020), total luas sawah di kabupaten Pesisir Selatan 74.413 Ha.
Terluas di kecamatan Lengayang 10.251 Ha, Linggo Sari Baganti 8.885, Ranah Pesisir 8.260, Sutera 6.997, dan Bayang 6.594 Ha.
Total produksi 382.843 ton/tahun. Produksi panen terbanyak di kecamatan Lengayang 49.336 ton, Linggo Sari Baganti 44.024, Ranah Pesisir 42.557, Bayang 35.227, dan Sutera 34.661 ton/tahun. (tsp)
