BATUSANGKAR – Pemkab Tanah Datar tak ingin selamanya menjadikan benteng Van Der Capellen sebagai kantor dinas, dan berharap agar berubah statusnya jadi museum.
Sekian lama situs Benteng Van Der Capellen ditempati Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, kendati Pemkab telah menyiapkan masterplan untuk museum.
Kabag Humas Pemkab Yusrizal, Selasa (27/4) mengatakan, guna mewujudkan keinginan untuk jadi museum Wabup Richi Aprian telah berkonsultasi pada Sekretaris Dirjen Kebudayaan Fitra Arda, Kapokja Penetapan M Ridwan Natsir Muslim dan Kapokja Inventarisasi Dewi Kurnianingsih di Jakarta beberapa waktu lalu.
“Pemkab ngin menjadikan benteng Van Der Capellen sebagai museum, karena memang potensi sejarahnya sangat menjanjikan. Apalagi final masterplannya telah diselesaikan semenjak tahun 2013 oleh Kemendikbud RI,” kata Yurizal.
Menurutnya, potensi sejarah yang dimiliki benteng ini mesti dimanfaatkan secara maksimal sehingga keberadaannya dapat menjadi wadah edukasi bagi pelajar dan generasi muda.
Dikatakannya, bangunan benteng ini telah berdiri antara tahun 1822-1826 menjadi bukti sejarah jaman penjajahan Belanda, dan dipergunakan sebagai benteng pertahanan tentara kolonial.
“Benteng Van Der Capellen sebagai cagar budaya yang ditetapkan pada tahun 2010 difungsikan menjadi unit kantor. Walaupun demikian bentuk fisik bangunan tersebut secara umum tidak mengalami perubahan sama sekali,” timpal Yusrizal.
Katanya, dari konsultasi dengan Dirjen, Pemkab telah pahami penjelasannya secara teknis terkait revitalisasi Benteng Van. Kemudian segera menindaklanjuti dengan persiapan secara internal guna percepatan terwujudnya museum.
Diutarakan Kabag Humas saat itu Sekretaris Dirjen Kebudayaan Fitra Arda menyambut baik niat Pemkab menjadikan museum Benteng Van Der Capellen sehingga memenuhi kebutuhan masyarakat akan sejara terjadi di masa lalu. (ydi)