Pembangunan Masjid Agung Solok Selatan Berjalan Lamban

 

PADANG ARO – Pembangunan masjid agung Solok Selatan, dirasa berjalan lamban. Hasil pekerjaan yang dilakukan, baru terlihat penyiapan sebagian lahan. Dari empat hektare lebih yang disediakan Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, diperkirakan baru setengahnya yang diolah. Geliat pekerjaan di lokasi proyek, pun tidak segaduh yang dibayangkan. Tidak terlihat hiruk-pikuk pekerjaan seperti layaknya pembangunan gedung yang menelan biaya puluhan miliar rupiah.

Pantauan di lokasi pembangunan masjid yang akan menjadi kebanggaan masyarakat Solok Selatan itu, Selasa (27/11), yang berlokasi di kawasan kebun teh daerah Sungai Lambai Kecamatan Sangir, aktivitas pekerjaan masih terus dilakukan. Di dalam areal sekitar dua hektare yang berpagar seng, terlihat sejumlah pekerja yang tengah merangkai besi untuk pondasi. Sepintas memang, aktivitas para pekerja beejalan sedikit ‘sunyi’.

Menurut pihak kontraktor, PT. Zulaikha, pekerjaan mereka tidak lamban. “Hanya saja, pekerjaan saat ini memang pekerjaan yang tidak terlihat dari permukaan,” kata perwakilan PT. Zulaikha, Mukhti yang dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (27/11). Pengerjaan proyek sampai sejauh ini, diklaimnya sesuai schedule dan target yang direncanakan.

Dijelaskannya, sementara ini pekerjaan yang sudah dilaksanakan adalah pekerjaan pematangan lahan berupa pembersihan dan pengupasan lahan. Pekerjaan bore pile pondasi, pekerjaan sumuran pondasi dan pile cap pondasi,

“Jadi target tahun ini sampai di pekerjaan pondasi dan ada sebagian pekerjaan box culvert, ini pekerjaan struktur bagian bawah yg tdk terlihat menjulang keatas, sehingga terkesan tidak terlihat progres oleh masyarakat,” jelasnya.

Kepala Bidang Tata Bangunan dan Jasa Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Pertanahan Solsel, Yance Bastian, yang dihubungi terpisah, mengatakan proyek pembangunan masjid agung itu, dilakukan dengan anggaran multiyears. Artinya menggunakan beberapa tahun anggaran. “Pemerintah Solok Selatan, menganggarkannya selama dua tahun anggaran,” jelasnya. (rifki)