Pembangunan Gedung SDIT Juara Padang Panjang Dimulai

PADANG PANJANG – Impian Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Juara Padang Panjang memiliki gedung sendiri, mulai mendekati kenyataan. Pada Sabtu (29/6) lalu, pembangunan gedung tersebut sudah dimulai.

Dimulainya pembangunan gedung yang terletak di Kelurahan Koto Panjang itu ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Walikota Padang Panjang Asrul.

“Atas nama Pemko Padang Panjang kami ucapkan selamat dimulainya pembangunan gedung SDIT Juara Padang Panjang ini. Semoga proses pembangunan selesai sesuai rencana,” kata Asrul.

Menurut Asrul, dukungan pemko terhadap SDIT Juara tidak hanya moril, melainkan juga materil. Buktinya, pada APBD 2019 ini telah dianggarkan bantuan untuk pembangunan SDIT Juara sebesar Rp100 juta.

Wawako mengaku senang dan bangga dengan kehadiran SDIT Juara. Kehadiran sekolah yang masih menumpang pada gedung MDA Masjid Zuama Pasar Usang itu telah memberi warna baru bagi dunia pendidikan Padang Panjang.

Ketua DPRD Novi Hendri juga mengaku senang dan bangga dengan kehadiran SDIT Juara. Ia menilai sekolah itu tidak hanya unggul dalam bidang akademik, namun juga mampu membentuk pribadi anak yang luar biasa.

Kepala SDIT Juara Ustadz Dalvi pun tak mampu menahan air matanya. Ia tampak terharu, apalagi kini pembangunan gedung milik sendiri dimulai.

“Di saat awal pendirian sekolah ini, banyak yang meragukan bahkan mencemooh. Namun berkat tekad yang kuat dan dukungan banyak pihak, sekolah yang awalnya dengan 6 murid ini, alhamdulillah kini mulai besar. Kalau dulu kita susah mencari murid, kini kita justru terpaksa menolak murid lantaran daya tampung belum cukup,” tuturnya.

Saat ini, SDIT Juara punya 213 murid. Itu belum termasuk murid baru yang berjumlah 3 lokal. “Untuk tahap awal kita bangun 4 lokal dan satu mushala. Semoga pembangunan selesai sesuai rencana,” harapnya.

Pada kesempatan itu juga dilangsungkan pembagian rapor semester 2 tahun ajaran 2018/2019, pengumuman guru terbaik dan launching buku karya Ustaz Dalvi yang berjudul “Sekolah 2 Qubah”. Guru terbaik diraih Rika Puspita Dewi, ia diberikan hadiah bintang emas. (jas)