Padang  

Pastikan Ketersediaan Pangan, Komisi II DPRD Padang Sidak ke Bulog

Kunjungan Komisi II DPRD Padang ke Bulog Sumbar untuk memastikan ketersediaan pangan dalam menghadapi Pandemi Covid-19.

PADANG – Komisi II DPRD Kota Padang mengunjungi Kantor Buloq Sumbar dalam hal kesiapan dan kebijakan Bulog menghadapi Covid-19 khususnya Kota Padang, Senin (4/5).

Ketua Komisi II DPRD Kota Padang Yandri Hanafi dalam kunjungan tersebut menanyakan ketersedian pangan Bulog dalam memutus mata rantai Covid-19 di Kota Padang, dan sampai kapan stok yang ada bisa bertahan.

“Yang saya tanyakan, bagaimana ketersedian stock beras di Bulog dan sampai kapan ketersediaan itu tersedia,” ucapnya.

Selain itu, wakil Ketua DPRD Kota Padang yang turut hadir dalam kunjungan lapangan tersebut menanyakan juga apakah Pemko Padang telah memesan beras untuk dapat didistribusikan ke masyarakat.

“Dalam kunjungan ini, kami juga bertanya kepada Bulog, apakah Pemko Padang telah memesan beras untuk didistribusikan kepada masyarakat,” ucapnya.

Menjawab pertanyaan-pertanyaan dari anggota DPRD tersebut, pimpinan wilayah Bulog Sumbar
Tommy Despalingga menjelaskan bahwa Bulog merupakan bahagian dari tim gugus tugas penanggulangan Kovid-19 dalam hal ketersediaan pangan.

“Dalam menghadapi pademi Kovid-19 ini Bulog Sumbar mempunyai ketersediaan 12.000 ton lebih beras untuk wilayah Sumbar yang bisa bertahan tiga sampai empat bulan kedepan, selain ketersediaan terigu 17.360 kg serta 10 ribuan liter minyak goreng,” ucapnya.

Selanjutnya, Tommy menjelaskan juga bahwa Bulog juga mempunya cadangan daging kerbau beku sebanyak 11 ton yang bisa didistribusikan ke pasar.

“Kami mengetahui, bahwa masyarakat Sumbar tidak tertarik akan daging kerbau beku dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Walau bagaimanapun, kami mempunya stock daging kwrbau beku sebanyak 11 ton yang bisa didistribusikan ke masyarakat,” tambahnya.

Tommy menjelaskan juga, hingga saat ini Pemko Padang belum ada melakukan permintaan beras ke Bulog dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.

“Hingga saat ini, Pemko belum ada yang melakukan permintaan pemenuhan kebutuhan beras ke Bulog. Untuk di ketahui, walikota dan bupati mempunyai jatah cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 100 ton beras pertahun. Agam, Padangpanjang, telah mengambil, Kota Padang belum,” tegasnya.

Selanjutnya, Tommy menjelaskan juga bahwa Bulog yang merupakan bahagian dari perusahaan BUMN di Sumbar, turut berkontribusi membantu pemerintah dalam memerangi Covid-19 ini.

“Dengan di koordinasi oleh PT.KAI Divre II, kami yang tergabung dalam perusahaan BUMN yang ada di Sumbar telah membantu pemprov dalam bentuk APD sebanyak 400 juta. Sumbangan ini akan terus dilanjutkan,” tutupnya.(bambang)