Pasien Positif Covid-19  Sembuh, Jaga Stres dan Imun jadi Kunci Menuju Sehat

Ira Tri Dewi, (40) satu dari 18 pasien positif di Sumbar dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang oleh tim dokter RSAM Bukittinggi. Donal Chaniago

BUKITTINGGI-Ira Tri Dewi, (40) satu dari 18 pasien positif di Sumbar dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang oleh tim dokter RSAM Bukittinggi. Selama 19 hari dirawat di ruang isolasi, dihabiskannya untuk hal-hal positif. Mulai dari membaca buku, berkomunikasi dengan keluarga, teman kantor dan orang-orang dekat melalui telepon genggam .

“Alhamdulillah saya sudah sembuh dan diperbolehkan pulang sama dokter,” katanya membuka percapakan dengan Singgalang via telepon, Senin (6/4). Saat itu dia sedang membereskan barang-barang pribadi yang dia pakai selama dirawat di ruang isolasi. Dia rindu rumah, anak dan keluarga besar. Ia adalah pasien positif pertama sembuh dan diperbolehkan pulah oleh dokter di Sumbar.

Selama dirawat, Ira selalu mendapat dukungan dari keluarga, teman kantor dan teman sekolah, anggota DPRD Tanah Datar dan relasi lainnya. Kondisi itu menguatkan dia untuk sembuh. Ditambah dengan keinginan diri sendiri yang harus sembuh.

Ibu satu anak itu diketahui terjangkit virus Covid-19, sekembali dari dinas di Jakarta. Selama di ibukota tak ada gejala yang dirasakan. Malah ketika suhu badannya diukur saat masuk perkantoran dan hotel, normal 35 derajat celsius.

Ira, begitu dia disapa pulang tanpa beban. Namun di hari ketiga sepulang dari Jakarta dia mengalami demam, batuk-batuk dan sakit kepala luar biasa. Lalu dia berobat ke salah satu klinik di Batusangkar. Dari klinik tersebut ia dirujuk ke rumah sakit di Batusangkar, seterusnya tim dokter setempat merujuk ke RSAM Bukittinggi.

Gelisah dan cemas bergelayut di benaknya. Dari sana dia berpikir, kalau dirinya telah terjangkit virus Covid-19. Hasil tes swab keluar. Ira resmi dinyatakan positif terjangkit virus Covid-19.

Di tengah kepanikan itu dia berusaha melawannya. Dukungan keluarga besar, teman dan relasi lainnya membuat dia lebih kuat.

Di ruang isolasi dia sempat mendapat alat bantu pernapasan. Sebab batuk yang tak henti-henti membuat dia sulit bernapas. Tiga hari menjalani perawatan intensif di ruang isolasi, Ira menunjukkan perkembangan semakin baik. Hanya batuknya yang masih ada.

Selama di ruang isolasi, Ira mengkonsumsi antibiotik, vitamin dan sejumlah obat lainnya. Dia pun diperbolehkan keluar ruang isolasi untuk berjemur guna mendapatkan vitamin D dari panasnya matahari pagi.

“Selama dirawat hanya tubuh saya saja yang ada di dalam. Tapi saya tetap bisa melihat dunia luar dari HP. Untung kami diperbolehkan menggunakan HP,” ceritanya.

Selain berkomunikasi dengan orang-orang dekat melalui HP, Ira selama diisolasi juga melahap sejumlah buku yang sudah dipersiapkannya dari rumah. “Ada banyak hikmah yang saya dapat selama berstatus sebagai pasien positif Covid-19. Pertama saya ke depan akan lebih memperhatikan diri. Mulai dari makanan yang bergizi dan berimbang, istirahat yang cukup serta menjalani pola hidup sehat lainnya,” ujar staf sekretariat DPRD Tanah Datar itu.

Pada kesempatan itu dia berpesan, agar masyarakat tidak terlalu stres menghadapi wabah Covid-19. Hal yang perlu dilakukan masyarakat adalah dengan meningkatkan imun tubuh. Kuatnya imun tubuh akan menghindari seseorang terjangkit dari virus corona, selain menjalankan pola hidup bersih dan sehat.