Pasca Operasi, Zul Firmansyah Korban Penembakan di Selandia Baru Mulai Membaik

Zul Firmansyah.doc

PADANG-Kondisi Zul Firmansyah (39), salah seorang warga Sumbar yang menjadi korban penembakan di masjid Selandia Baru Jumat (15/3), mulai stabil, pasca menjalani operasi pengangkatan peluru yang bersarang di paru-parunya.

“Info yang diterima keluarga dari KBRI di New Zealand, mengatakan kalau kondisi Zul mulai membaik pasca operasi,” kata Hamdi, salah seorang kerabat Zul, melalaui pesan WhatsApp kepada Singgalang, Sabtu dini hari (16/3).

Pihak keluarga Zul Firmansyah pun mengirimkan fotonya yang sedang dibalut infus pasca menjalani operasi. Kini Zul sedang menjalani proses pemulihan, baik fisik maupun mental pasca peristiwa penembakan tersebut.

“Keluarga Zul meminta doa dari masyarakat, agar kondisinya benar-benar pulih dan bisa beraktivitas seperti sedia kala. Mereka juga berterima kasih atas doa masyarakat Sumbar, khususnya kawan-kawan yang mengenal Zul,” ujar Hamdi.

Dijelaskan Hamdi, Zuli adalah alumni SMPN 12 Padang, kemudian melanjutkan pendidikan ke SMSR dan ISI Yogyakarta angkatan 97.

“Zul bukan alumni SMAN 1 Painan seperti yang beredar di media sosial. Zul anak bungsu di keluarganya,” tegas Hamdi.

Disebutkan Hamdi, Zul bukan orang Painan, melainkan warga Solok yang bersuku Jambak. Zul Firmansyah bersama Omar anaknya terkena tembakan di Masjid Linwood Avenue bukan di Masjid Al Noor. Dalam peristiwa keji itu pelaku penembakan melakukan aksdi di dua masjid. Di masjid Linwood Avenue, tempat Zul dan anaknya shalat jumat, korban lebih sedikit dibanding di Masjid Al Noor, lokasi penembakan live streaming yang beredar di media sosial. Masjid Al Noor lebih dekat ke pusat kota.

Zul bisa lebih kuat, karena setelah tertembak dia tidak banyak bergerak, hingga darah tak begitu banyak keluar. Begitu pun Omar anak Zul, tetap dalam dekapan sang ayah.

Istri Zul Firmansyah, berkebangsaan Amerika, tapi lama mengenyam pendidikan di Auckland Australi. Istrinya pernah liburan ke Bali. Di sana dia kehabisan dana dan sempat dadakan mendapat job mengajar bahasa Inggris di Bali. Dari Bali dia pindah ke Surabaya dan juga mengajar di sana. Kemudian dia pun hijrah ke Yogyakarta. Di kota pendidikan itulah Zul bertemu belahan jiwanya hingga mereka memutuskan untuk menikah dan dikarunia seorang anak.

Empat tahun menikah, istri Zul, yang mualaf mulai mendapat pekerjaan di New Zealand. Kemudian mereka memutuskan untuk pindah ke negeri Film Lord of The Rings tersebut. Saat itu lah kali pertama Zul keluar negeri. Pekerjaannya sebagai seniman tidak pernah ditinggalkannya. Ketika istrinya bekerja, Zul yang mengasuh sang anak. Ayah dan anak itu kemana-mana selalu jalan berdua. Saat aksi penembakan Omar anak Zul yang berusia 2 tahun itu turut menjadi korban penembakan keji tersebut. (107)