Pariaman Berlakukan Asesmen Nasional Gantikan UN

PARIAMAN – Asesmen Nasional (AN) akan diberlakukan di seluruh Sekolah di Kota Pariaman. AN adalah peganti dari Ujian Nasional (UN).

Dijelaskan Kabid Dikdas Yurnal , AN adalah program penila terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Pada asesmen ini nantinya mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar yakni literasi, numerasi dan karakter, kualitas proses belajar-mengajar, dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.

Lebih lanjut dijelaskan Yurnal AN merupakan pengganti dari Ujian Nasional (UN). Sistem pelaksanaannya beda dengan UN. AN ini akan diikuti tidak hanya siswa, tetapi juga guru dan kepala sekolah. “Peserta, khususnya siswa, perlu memenuhi syarat agar bisa mengikuti AN 2021 dan dievaluasi oleh sistem secara nasional”, ucapnya, Jumat (17/9)

Evaluasinya menggunakan instrumen asesmen kompetensi minimum, survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Siswa peserta AN tidak perlu melakukan persiapan khusus seperti mengikuti bimbingan belajar atau bimbel. Guru dan siswa tidak perlu berlomba-lomba meningkatkan skor pada AN tahun ini.

Jajaran Disdikpora Kota Pariaman, melalui kewenangannya terhadap sekolah yang dibawahinya telah lakukan sosialisasi sejak dimulainya tahun ajaran baru 2021/2022, termasuk juga kepada para orang tua siswa.

Yurnal menjelaskan, bersumber dari Panduan Operasional Standar (POS), penyelenggaraan AN 2021, peserta yang bisa mengikutinya adalah siswa SD kelas 5, siswa SMP kelas 8, siswa SMA kelas 11, dimana siswa nantinya dipilih secara acak atau random di setiap satuan pendidikan dengan metode yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan.

Meskipun disebut sebagai pengganti model UN, AN tidak digunakan untuk menentukan kelulusan. Sebab, penyelenggaraan AN pada siswa tidak dilakukan di akhir jenjang satuan pendidikan.

“ Jadi para orang tua jangan takut kalau anaknya tak ikut AN, karena asesmen ini dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar murid,” ungkapnya. (agus)