Padang Pariaman Zona Merah, Warga Diminta Patuhi Prokes

Yutiardi Rifai

PARIK MALINTANG – Sesuatu yang dikhawatirkan akhirnya terjadi. Karena banyaknya pasien Corona Virus Disease (Covid-19) yang meninggal, Padang Pariaman kini dinyatakan zona merah. Padahal pemerintah setempat tidak pernah berhenti berteriak, berupaya, mengimbau masyarakat supaya mengikuti protokol kesehatan.

“Masyarakat tetap saja banyak yang abai akan protokol kesehatan. Ini salah satu penyebab terjadinya peningkatan kasus corona di Padang Pariaman,” aku Yutiardi Rivai, Kepala Dinas Kesehatan setempat, Minggu (13/6).

Dia menyebutkan, pada hari ini terjadi penambahan 16 kasus. “Ya, hari ini ada 16 orang yang terkonfirmasi positif terpapar virus corona. Namun, dilain hal, ada pula 18 pasien Covid-19 yang sembuh,” jelasnya.

Jadi, kata Yutiardi, hingga Minggu itu telah tercatat 1.670 warga Padang Pariaman yang terpapar virus corona. Enam puluh empat diantaranya meninggal. Sementara yang telah dinyatakan sembuh 1.486 orang.

Bila dikurangi dengan pasien yang sembuh dan yang meninggal, berarti sekarang masih ada 184 pasien Covid-19 di Padang Pariaman yang tengah menjalani upaya penyembuhan.

Dari 184 orang tersebut, 36 diantaranya di rawat di rumah sakit. Kemudian 76 menjalani isolasi secara mandiri dan delapan orang isolasi Pemda.

Yutiardi Rivai menyebutkan, diantara pasien Covid-19, termasuk yang meninggal, itu ada yang terpapar dan tinggal di luar daerah atau perantauan. Namun karena KTP-nya Padang Pariaman, mereka tercatat di daerah tersebut.

Terlepas soal pencatatan data, Yutiardi Rivai kembali mengimbau kepada masyarakat Padang Pariaman agar tetaplah disiplin mengikuti protokol kesehatan. Jangan abai soal masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas atau 5M.

“Marilah kita budayakan 5M dalam kondisi New Normal ini,” ujar Yutiardi. Sembari juga meminta kepada masyarakat agar tidak menghalang-halangi pihak Satgas melakukan test swab kepada warga yang sempat melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19. (arief)