Padang  

Padang Hadapi Tantangan Pengelolaan Sampah, DLH Berupaya Maksimal dengan Keterbatasan Armada

Petugas kebersihan DLH menjemput tumpukan sampah ke tempat pelanggan.

PADANG – Kota Padang terus menghadapi peningkatan volume sampah, sementara fasilitas dan armada pengelolaan sampah masih belum memadai. Meski demikian, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang berkomitmen untuk menjaga kebersihan kota dengan segala keterbatasan yang ada.

Kepala DLH Kota Padang, Fadelan FM, mengungkapkan pada 2025 ini, Padang hanya mendapatkan tambahan 1 unit mobil amrol dari dana APBD serta 13 unit bak kontainer.

“Saat ini, kami memiliki 29 unit dump truk, 43 unit truk amrol, dan 208 kontainer. Namun, berdasarkan kebutuhan ideal, kami masih memerlukan tambahan 70 bak kontainer dan 10 truk amrol,” jelas Fadelan pada Rabu (29/1/2025).
Untuk mengatasi keterbatasan armada, Pemkot Padang tengah mengupayakan bantuan tambahan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Dengan anggaran terbatas, kami tetap berkomitmen menjaga kebersihan Kota Padang. Oleh karena itu, kami mengupayakan bantuan dari pihak ketiga, karena kebersihan kota ini adalah tanggung jawab bersama,” kata Fadelan.

Selain keterbatasan armada, Kota Padang juga menghadapi peningkatan volume sampah. Dengan terbentuknya Lembaga Pengelola Sampah (LPS) dan dimulainya kontrak kerja pada Januari 2025, jumlah sampah diperkirakan meningkat sekitar 15 persen.

“Dari 460 ton per hari menjadi 500 ton per hari, karena masyarakat kini lebih banyak membuang sampah ke tempat yang semestinya, bukan lagi ke sungai atau dibakar,” jelas Fadelan.

Peningkatan ini juga disebabkan oleh aktifnya LPS yang langsung mengangkut sampah dari rumah warga ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Langkah ini diharapkan dapat mengurangi kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan.

Fadelan juga menjelaskan bahwa tambahan becak motor (betor) dari dana pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPRD tidak lagi disalurkan melalui DLH Kota Padang, melainkan langsung ke masing-masing LPS di kelurahan. “Betor langsung diserahkan oleh anggota dewan ke LPS di dapil mereka masing-masing,” ujarnya.

Langkah ini diharapkan dapat mempermudah pengangkutan sampah dari lingkungan warga ke TPS, sehingga semakin mengurangi sampah yang dibuang sembarangan.

Meski menghadapi berbagai tantangan, DLH Kota Padang tetap optimistis dapat menjaga kebersihan kota dengan dukungan dari berbagai pihak. Fadelan menegaskan bahwa kebersihan kota adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun masyarakat. “Kami berharap partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, serta dukungan dari berbagai pihak untuk memenuhi kebutuhan armada dan fasilitas pengelolaan sampah,” tutupnya. (w)