Pacu Jawi di Parambahan Disaksikan Ribuan Pengunjung

Di pangkal sawah, sapi dan anak pacuan sebelum star. (yusnaldi)

BATUSANGKAR – Semangat dan keinginan masyarakat Tanah Datar mengikuti dan menyaksikan alek tradisi pacu jawi masih besar.

Pada gelaran pacuan di sawah Dampiang Nagari Parambahan Kecamatan Lima Kaum kemarin, ratusan sapi ikuti pacuan, yang disaksikan ribuan pengunjung.

Bupati Eka Putra saat membuka alek anak nagari terlihat kagum dan terpesona menyaksikannya.

” Alek pacu jawi merupakan tradisi masyarakat sudah ada sejak dari nenek moyang dulu hingga kini tetap terjaga dan lestari. Seperti hari ini ribuan masyarakat dan ratusan sapi datang ke sawah Dampiang Nagari Parambahan,” kata Bupati saat itu didampingi tokoh masyarakat Tanah Datar H. Zuldafri Darma.

Ia mengajak sebagai warisan budaya dari nenek moyang jangan sampai kita terpecahbelah hanya disebabkan pelaksanaan alek ini.

Bupati minta untuk saling menjaga toleransi diantara sesama sehingga berjalan lancar sampai akhir.

“Pemkab akan terus mempromosikan alek pacu jawi, dan salahsatu dilakukan adalah melaunching kalender tahunan pariwisata yang di Kota Pekanbaru, Karena dari kota ini banyak warganya yang pergi berwisata ke Tanah Datar dan salah satunya adalah kalender event alek pacu jawi ini,” ucap Bupati.

Bupati mengatakan pada tahun kemarin daftar kunjungan wisatawan ke Tanah Datar juga meningkat hal ini dipengaruhi dengan adanya program satu nagari satu iven yang pengunjungnya sangat luar biasa.

Sementara terkait dengan permintaan Pembag Parambahan untuk membangun kapalo banda di nagari, Eka Putra berjanji pada tahun ini sesuai keinginan masyarakat akan segera dibangun.

Sebelumnya, Wali Nagari Parambahan Robi Yasdi menyampaikan area persawahan luasnya sekitar 100 hektare, namun saat ini kondisinya masih banyak yang sawah tadah hujan.

“Area persawahan disini cukup luas, namun masyarakat selalu bergiliran untuk mendapatkan air. Dari itu kami atas nama masyarakat memohon bantuan untuk membangun kapalo banda disini agar keluhan masyarakat terhadap pengairan sawah bisa teratasi,” pintanya.

Sementara,.Zuldafri Darma mengatakan pacu jawi adalah adat dan budaya masyarakat, dan Tanah Datar semakin dikenal dan dikunjungi oleh wisawatan mancanegara.

“​Padapenggemar pacu jawi semua dalam semangat dan tujuan yang sama, maka alek pacu jawi masih akan terus kita laksanakan sampai kapan pun,” ujarnya. (ydi)