Pabukoan yang Dijual Pedagang di Sumbar, Sudah Jauh dari Bahan Berbahaya

Petugas BBPOM Padang melakukan uji sample pabukoan yang dibeli dari pedagang di kawasan Imam Bonjol Padang. Yuke

PADANG-Tingkat kesadaran penjual makanan dan minuman di Sumbar dalam menggunakan bahan layak pakai terus meningkat dari tahun ke tahun. Buktinya dari hasil sidak yang di lakukan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Padang, tak banyak pedagang yang menggunakan bahan berbahaya.

“Kami sudah melakukan sidak di sejumlah daerah. Hasilnya sangat menggembirakan, masyarakat kita sebagian besar sudah patuh dengan anjuran BBPOM untuk selalu menggunakan bahan layak pakai bukan bahan berbahaya,” kata Ketua Tim Sidak BBPOM Padang, Zulkifli, pada wartawan Jumat (30/4).

Dalam pengawasan tersebut, dapat diperiksa sembilan sample dari berbagai jenis makanan, terutama makanan yang mengandung bahan pewarna seperti cendol delima.

“Dari sembilan sample makanan yang diperiksa, Alhamdulillah hasilnya nihil dan tidak ditemukan bahan makanan dari pedagang tersebut yang menggunakan bahan berbahaya untuk dikonsumsi,” ungkap Zulkifli.

Lebih lanjut kata Zulkifli, di Padang sendiri dalam beberapa hari belakang sudah lima titik pasar takjil yang sudah dalam pengawasan pihaknya.

“Selain di Padang sebelumnya kita sudah melakukan pengawasan di tujuh kabupaten kota di Sumbar, dan sudah 160 sample yang kita periksa terhadap makanan pabukoan ini,” sebutnya.

Dari tujuh kabupaten kota yang diperiksa sampai sekarang, dua titik yang baru ditemukan yakni di Pasar Bandar Buat, Kota Padang dan di Kota Padang Panjang.

“Di Pasar Bandar Buat itu ditemukan cendol delima yang menggunakan bahan rodamin B. Kemudian di Padang Panjang itu bakso yang dicurigai mengandung Borax, dan masih dalam pemeriksaan uji sample,” jelasnya.

Jadi total hingga sekarang baru 169 sample yang diperiksa BBPOM di Padang, dari sejumlah jenis makanan seperti bakso, gorengan , dan cendol makanan yang memakai pewarna.

Terkait temuan ini, pihaknya bersama Dinas Kesehatan akan melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha termasuk pengelola pasar.

“Tapi pada tahun belakangan ini, para pengusaha pembuat takjil ini sudah mulai sadar akan keamanan terhadap bahan makanan yang berbahaya untuk dikonsumsi, sekarang kebanyakan pewarna itu diganti dengan sirup,” kata dia.

Pada kesempatan itu Zulkifli terus mengingatkan masyarakat untuk cerdas dalam membeli makanan dan minuman. Baik siap saji maupun dalam kemasan dengan melihat tanggal, bulan dan tahun yang tertera di makana dan minuman tersebut. 107