BUKITTINGGI – Polres Bukittinggi berhasil mengamankan 10 pelaku pengedar dan pemakai narkoba selama berlangsungnya operasi Antik Singgalang 2020.
“Polres juga berhasil mengamankan barang bukti sabu sebanyak 51,2 gram dan ganja 2.318 gram serta 13 butir ekstasi,”kata Kapolres Bukittinggi AKBP Iman Pribadi Santoso saat mengelar konferensi pers di Aula utama Pilres Bukittinggi, Jumat (21/2).
Dijelaskanya, Operasi Antik Singgalang itu digelar sejak 7 -20 Februari 2020, bahkan pada hari pertama operadi antik itu pihaknya sudah mengamankan tiga pengedar dengan barang bukti 50 gram sabu.
“Pada Jumat (21/2) pagi pihaknya kembali mengamankan seorang lagi pelaku berinisial R dengan barang bukti Sabu seberat 27 gram, sehingga total keseluruhan yang berhasil diamankan sebanyak 10 orang pelaku dengan 7 Laporan Polisi kasus narkoba,” kata Kapolres Bukittinggi AKBP. Iman Pribadi Santoso didampinggi Kabag. Ops. Kompol. P. Pane dan kasi Humas Iptu Sitinjak di Mapolres Bukittinggi, Jumat (21/2) sore.
Menurut Iman dari 7 Laporan Polisi (LP) itu, 3 LP diantaranya merupakan Target Operasi (TO) dan 4 LP non TO.
Mantan Kapolres Pasaman itu mengaku pengungkapan kasus narkoba itu rumit karena sindikat narkoba sangat rapi dalam beraksi. Meskipun mereka telah kita tangkap namun mereka tidak mudah mengaku, sehingga jaringan sindikat terputus. Menurut pengakuan mereka barang haram itu mereka berasal dari Medan dan Riau.
Sementara itu, Ketua LKAAM Agam, Y. Dt. Maleka Nan Tinggi merasa malu dengan banyak masyarakat yang terlibat jaringan narkoba. Datuak sebagai niniak mamak di Minangkabau berkewajiban membina dan mengarahkan anak kemenakan.
“Saya melihat orang yang terlibat narkoba itu karena faktor uang dan karena ada yang menyuruhnya. Oleh sebab itu kami sejak beberapa tahun lalu menjalin kerjasama dengan pihak kepolisian untuk mengungkap kasus narkoba,”ujarnya. (gindo)
