Ombudsman dan Pers, Juri Dalam Mengawasi Pelayanan Rumah Sakit

 

PADANG-Dr. dr. H. Yusirwan Yusuf, Sp.B. Sp. BA (K) terpilih sebagai Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Sumbar untuk periode 2018 hingga 2021. Orang nomorsatu di RSUP M. Djamil Padang itu terpilih secara aklamasi dalam Musda Persi Sumbar pada Rabu malam (25/7) di Pangeran Beach Hotel Padang.

Sebagai langkah awal, untuk kemajuan PERSI Sumbar, Yusirwan akan menjadikan seluruh rumah sakit di Sumbar menjadi pusat pelayanan berfokus pada pasien (patient centered care). Langkah awal untuk mencipatakan itu dilakukan melalui tiga rencana. Pertama manargetkan seluruh rumah sakit yang ada di bawah pimpinannya terakreditasi. Sebab akreditasi penting dalam upaya meningkatkan mutu dan pelayanan pada pasien. Itu teruang dalam Permenkes No. 12 tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit.

Kemudian, melakukan kerjasama dengan Ombudsman Sumbar. Artinya dia akan meminta Ombudsman mengawasi pelayanan yang ada di setiap rumah sakit di daerah ini. Pengawasan itu bisa dilakukan melalui surat keluhan yang disampaikan pasien, selama berada di rumah sakit tempat dia dirawat. Kemudian, Persi Sumbar juga akan bekerjasama dengan insan pers, sebab pers juga akan jadi juri untuk menyampaikan keluhan-keluhan masyarakat di lapangan.

“Hasil yang kami harapkan adalah bagaimana terciptanya mutu dan pasien safety. Jika ini yang menjadi rujukan, insyaallah apa yang dicita-citakan tercapai,” sebut Yusirwan, usai menerima secara simbolis pengalihan jabatan Ketua Persi Sumbar dari ketua sebelumnya, dr. Irayanti, Sp.M, MARS, di hadapan Ketua Umum Persi Pusat, Dr. Kuntjoro AP, M.Kes dan unsur pimpinan hampir seluruh RS di Sumbar, Rabu (25/7) di Pangeran Beach Hotel.

Melalui kerjasama dengan Ombudsman dan insan pers tersebut, diharapkan tercipta rumah sakit yang benar-benar berpijak pada amanat yang disampaikan pusat. Yakni melayani pasien sesuai ketentuan berlaku.

“Cita-cita sata hanya satu, bagaimana seluruh rumah sakit bisa menjadi fokus dalam melayani pasien. Jangan lagi RS jadi tempat orang mengeluh, tempat orang stres. Lantas petugasnya juga sama stresnya dengan pasien yang sakit. Ini tidak boleh lagi terjadi,” tegasnya.

Kemudian setiap RS diminta untuk bersatu dalam menghadapi berbagai tantangan. Begitu pula dalam hal bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, ketika setiap rumah sakit sudah memberikan layanan terbaik, sistim pembayar harus dibayar dengan baik pula.

Untuk akreditasi, akan adanya pengampuan. Rumah sakit yang sudah terakreditasi mengampu RS yang belum akreditasi. Seperti jamil mengampu RS-RS yang ada di daerah ini. Berbagai kegiatan seperti workshop juga dilakukan untuk memperkuat SDM, sehingga tercipta berbagai percepatan melalui organisasi.

Ketua Persi Pusat Dr. Kuntjoro AP, M. Kes, yang turut hadir dalam Musda PERSI Sumbar mengatakan optimis pengurus baru Persi Sumbar dalam mewujudkan apa yang dicita-citakan. Sebab pengurus yang baru didukung semua RS di Sumbar. Dengan begitu akan bisa bekerjasama secara maksimal.

Kepengurusan yang baru, bisa memulai programnya dengan SNARS akreditasi. Dari sana terlihat ada isyarat kalau pemimpin Persi bersama pengurus yang baru akan memperjuangkan standar mutu setiap rumah sakit.

“Ini PR besar untuk kepengurusan Persi Sumbar yang baru. Startingnya mulai dari sekarang,” sebutnya