Nutrisi dan Kesehatan, Dua Sisi Mata Uang yang Tak Bisa Dipisahkan

Nutrisi.

Hendri Nova
Wartawan Topsatu.com

Kesehatan merupakan satu hal yang sangat berharga, melebihi harta, tahta, dan wanita. Kenapa begitu, karena hanya orang sehatlah yang bisa menikmati hidup bersama harta, tahta, dan wanita.

Percuma memiliki harta, tahta, dan wanita, jika tubuh hanya tergolek dengan infus di bangsal perawatan rumah sakit. Maka dari itu, nikmat terhebat dalam hidup itu adalah kesehatan, karena dengan kesehatan kita bisa menikmati hidup.

Maka dari itu jangan main-main dengan kesehatan, harus berupaya sedaya upaya, untuk menjaga diri agar sehat selalu. Jika sudah maksimal menjaga kesehatan, lalu masih sakit juga, barulah itu yang disebut takdir.

Tapi harus tetap semangat untuk meraih kesehatan kembali, dengan sikap positif sehingga tubuh melakukan perlawanan maksimal terhadap penyakit dan bersemangat untuk sembuh. Energi positif akan membuat tubuh memproduksi imun, sebagai perlawanan alami.

Bicara kesehatan, jelas sangat terkait erat dengan kelancaran sirkulasi darah. Seseorang yang kekurangan darah atau anemia, akan mengalami gangguan kesehatan dalam tubuhnya.

Seperti dikatakan Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Indonesian Nutrition Association, Dr. dr. Diana Sunardi., M.Gizi, Sp.GK, dalam webinar yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Danone, anemia merupakan tantangan lintas generasi masa remaja hingga anak.

“Anemia merupakan suatu kondisi rendahnya kadar Hb dibandingkan dengan kadar normal, yang menunjukkan kurangnya jumlah sel darah merah yang bersirkulasi. Anemia merupakan masalah saat ini, penentu masa depan,” katanya.

Menurutnya, seseorang mengalami anemia jika sudah mengalami gejala seperti kelopak mata pucat, kulit pucat, sakit kepala, tekanan darah rendah, nadi cepat, nafas cepat/sesak nafas, kelemahan otot, dan pembesaran limpa.

Pada ibu hamil, gejala anemia bisa dikenali denan wajah, terutama kelopak mata dan bibir tampak pucat, kurang nafsu makan, lesu dan lemah, cepat lelah, sering pusing dan mata berkunang-kunang.

Sementara pada anak, ditandai dengan gejala rewel, lemas, pusing, tidak nafsu makan, gangguan konsentrasi, gangguan pertumbuhan, cenderung mengantuk, dan tidak aktif bergerak.

Anemia akan memberikan dampak jangka panjang, terhadap daya tahan tubuh, infeksi, kebugaran, prestasi, dan kinerja. Penyebab anemia kurang zat besi, terkait erat dengan asupan makanan, sakit (infeksi ataupun penyakit kronis), dan penyebab lainnya.