Muslim AS Rayakan Idul Fitri di Tengah Pandemi Corona

Muslim Indonesia mengadakan acara "Lebaran Drive Thru" di Masjid Indonesia di pinggiran Washington DC, Minggu 24/5 (courtesy: Karlina/Andang Purnama).

WASHINGTON DC — Tanpa salat berjemaah atau kumpul keluarga, Salsabiel Mujovic khawatir perayaan Idul Fitri tahun ini akan sepi. Namun, ibu berusia 29 tahun itu bertekad menghadirkan kegembiraan Lebaran di rumah, di tengah pandemi virus corona.

Keluarga Mujovic tidak bisa pergi ke masjid, tetapi warga New Jersey itu tetap membeli baju baru untuknya dan anak perempuannya. Mereka Salat Id di rumah dan mengadakan sesi foto keluarga. Anak-anak mendekorasi kue dalam pertemuan virtual, dan meletuskan balon yang berisi uang atau permen – upaya menjaga tradisi memberi anak-anak hadiah uang tunai untuk Lebaran.

Seperti Mujovic, banyak Muslim di Amerika merayakan Idul Fitri dengan menyeimbangkan ritual keagamaan dan sosial sementara tetap prihatin atas wabah virus corona. Mereka berusaha menghadirkan kegembiraan Idul Fitri yang di Amerika jatuh pada 24 Mei.

Secara umum, Muslim di Amerika memulai Lebaran dengan Salat Id di rumah masing-masing, sesuai anjuran Dewan Fiqh Amerika Utara (semacam MUI), kemudian menyimak khutbah yang disampaikan imam komunitas secara virtual, dan bersilaturahim, lalu mendapatkan hiburan, juga secara virtual.

Salat Idul Fitri biasanya menarik massa. “Kami tidak ingin ada pertemuan dan salat berjemaah,” ujar Sheikh Yasir Qadhi, yang menyiapkan fatwa dewan itu.

Qadhi, cendekiawan Muslim di East Plano Islamic Center (EPIC), Texas, agak “khawatir” menyampaikan khotbah Ied secara online tanpa ada jemaah. “Akan sangat aneh, mengenakan pakaian Idul Fitri, saya menyampaikan khutbah di dalam masjid yang kosong,” ujarnya sebelum Idul Fitri. “Akan sangat mengecewakan. Tetapi itu adalah keputusan yang bijak.”

Meskipun ada pengurangan pembatasan, EPIC tetap tutup. Mereka hanya mengadakan drive-by Eid, seperti masjid-masjid pada umumnya, di mana pengurus masjid membagikan ribuan kantong permen dan hadiah kepada anak-anak yang tetap berada di dalam mobil bersama orangtua mereka.

Di Florida, Islamic Center of Osceola County, Masjid Taqwa, mengadakan Shalat Id di tempat parkir dengan tetap menerapkan aturan jarak fisik.

Berdasar pedoman yang dipasang online, jemaah harus membawa alas salat sendiri, mengenakan masker, dan salat di samping mobil mereka dengan menjaga jarak setidaknya dua meter dari jemaah lain. Jemaah diminta tidak berpelukan atau berjabatan dan menyimak khutbah di dalam mobil.

“Idul Fitri penting tetapi yang lebih penting adalah kesehatan masyarakat,” ujar Maulana Abdulrahman Patel, imam masjid itu.

Di Michigan, Dewan Komunitas Muslim Michigan menyiarkan acara Idul Fitri di televisi. Acara itu mencakup khutbah, ucapan selamat dari pejabat-pejabat setempat dan anggota komunitas Muslim. “Orang saling bertemu tanpa meninggalkan rumah,” kata ketua dewan Mahmoud Al-Hadidi. Demikian voa. (yuke)