Mulyadi Siap Bertarung di Pilgub Sumbar

PADANG-Ketua DPD Partai Demokrat Sumbar, Mulyadi disebut-sebut ikut berkompetisi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumbar 2020 mendatang.

Mulyadi, wakil rakyat yang namanya sangat familiar di masyarakat kembali terpilih melenggang ke Senayan dengan raihan suara terbanyak di Sumbar, mencapai 144.954 suara. Prestasi yang sama sebetulnya juga telah diraih Mulyadi pada Pileg 2014 sebagai anggota DPR-RI dengan perolehan suara tertinggi di Sumatera Barat dari 14 orang yang tembus ke Senayan.

Dengan pengalaman politik yang telah teruji serta tingginya tingkat kepercayaan masyarakat yang tercermin dari telah terpilihnya tiga kali berturut-turut sebagai anggota DPR-RI dan dua kali memperoleh suara terbanyak se Sumatera Barat.

Hal ini tentu adalah modal politik yang tak terbantahkan untuk memenangkan pertarungan di Pilgub 2020 nanti. Bahkan Mulyadi pada Pilgub 2015 sudah digadang-gadangkan dan diharapkan untuk maju ,sehingga majunya Mulyadi pada Pilgub 2020 sangat ditunggu kepastiannya.

Saat dikonfirmasi ,Sabtu (29/6) politisi prorakyat dan peduli ini menyatakan kesiapannya untuk ikut mengabdi di Sumbar. Menurutnya, sebagai seorang politisi yang lama berkiprah di Senayan, sudah saatnya untuk ikut ambil andil dalam membangun Sumbar melalui jalur eksekutif.

“Selama ini kita terus berjuang untuk masyarakat melalui legislatif, jika betul-betul berbasis pada keinginan kuat masyarakat untuk ikut Pilgub Sumbar, tentunya akan direspon positif oleh Mulyadi. Karena pada dasarnya esensi jabatan itu adalah sarana untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, baik di dilegislatif maupun di eksekutif. Bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok, “tegasnya.

Mulyadi bahkan bersedia mundur dari DPR-RI untuk ikut kontestasi dalam Pilgub Sumbar 2020. Tidak jadinya Mulyadi maju pada Pilgub 2015 bukan karena tidak mau mundur dari DPR-RI. Untuk kepentingan masyarakat dan masyarakat menghendaki ,mundur dari DPR itu bukan masalah,” tegas dia.

Mulyadi menyatakan perlu digaris bawahi menjadi gubernur Sumbar itu tantangannya berat, diperlukan sosok yang kreatif dan memiliki jaringan koneksi yang luas serta pemahaman dan pengalaman yang cukup untuk mewujudkan program-program prioritas. Karena tanpa
itu, Sumbar tertinggal dari daerah lain, lantaran APBD Sumbar sangat terbatas.

Kreativitas dan jaringan sangat dibutuhkan, mengingat daerah ini tidak memiliki sumber daya alam
seperti daerah lain. Sumbar tidak memiliki cadangan minyak, tambang, dan lainnya.

“Untuk itu jika sosok yang memimpin Sumbar itu tidak kreatif, tidak punya jaringan koneksi,serta tidak paham potensi penambahan penerimaan anggaran,maka tidak banyak yang bisa dilakukan,” sebutnya.

Mulyadi mengatakan, salah satu yang bisa digarap untuk kemajuan Sumbar ialah sektor pariwisata. Untuk peningkatan pariwisata Sumbar banyak hal yang harus dibenahi. Ini adalah tantangan yang tidak mudah untuk diselesaikan kalau tidak dilengkapi dengan kemampuan,pengetahuan dan tekad yang kuat seorang pemimpin. Sumbar membutuhkan seorang pemimpin yang siap berkorban dan berorientasi betul-betul ingin mengabdi kepada rakyat serta tidak alergi dikritik . Bukan yang bertujuan mencari jabatan agar dihormati dan dilayani. Selain itu diperlukan komitmen yang kuat tidak hanya sekedar lip service terhadap pemberantasan korupsi, khususnya terhadap fee-fee proyek, perizinan dan jabatan. Siapapun yang akan memimpin Sumbar ke depan harus siap terhadap hal tersebut.

“Jika berbicara kondisi pariwisata Sumbar, saya mengistilahkannya ‘raksasa tidur’, artinya potensi yang luar biasa itu masih sangat minim yang tergarap,” imbuhnya.