Opini  

Model Kolaboratif Online Berbasis Inkuiri Solusi Pembelajaran Pada Mata Kuliah Algoritma dan Pemograman

Oleh karena itu, perlu untuk mengembangkan pembelajaran pemrograman komputer pada mata kuliah algoritma dan pemrograman dengan kolaborasi dengan pendekatan inkuiri yang dilengkapi dengan fasilitas praktikum di E-Learning. Selain itu, pembelajaran praktikum yang dikembangkan juga perlu memberikan integritas berupa aplikasi desktop dan online, berkomunikasi secara sinkronous, dengan pemanfaatan learning management system (LMS).

Kerangka konseptual penelitian dibuat agar penelitian terfokus ke dalam bentuk yang layak di uji serta memudahkan identifikasi penelitian.

Berdasarkan literatur reviuw maka diperoleh kerangka teori dari sintak pengembangan model pembelajaran kolaboratif online berbasis inkuiri pada mata kuliah Algoritma dan Pemrograman:
1. Berdasarkan teori belajar (Jacobs et al., 1997) belajar hendaknya didasari motivasi intrinsik. Pendidikan harus mencakup kegiatan belajar dengan prinsip saling memahami dan saling menghormati satu sama lain, artinya prosedur demokratis dalam kegiatan belajar hendaknya sesuai dengan kebutuhan dan minat mahasiswa. Hal ini terkait dengan tujuan dan motivasi sinta pertama dari model OCL Berbasis Inkuiri yang akan dikembangkan.

2. Berdasarkan landasan teori “The Information Family” menurut (Joyce, dkk., 2016) menyatakan bahwa mahasiswa mampu untuk mengorganisaikan data, memformulasikan masalah, membangun konsep, merencanakan pemecahan masalah dan dapat menggunakan simbol-simbol yang diperoleh dari lingkungan sekitar. Hal ini terkait dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan dimana mahasiswa diarahkan untuk memahami materi dengan mengilustrasikan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari pada sintak ke dua menyajikan informasi.

3. Didasarkan landasan teori (Nelson, 1999), (Febrian & Lawanto, 2018), (Kim et al., 2013) menyatakan ciri-ciri lingkungan pembelajaran kolaboratif harus melibatkan mahasiswa dalam pertukaran gagasan dan informasi. Mahasiswa akan berkembang ke jenjang kognitif yang lebih tinggi mampu menghubungkan atau mengaitkan sebuah konsep yang satu dengan yang lainnya. Konsep tersebut dapat juga digunakan untuk memecahkan permasalahan mulai yang sederhana hingga ke permasalahan yang lebih kompleks dalam melakukan suatu identifikasi masalah.

4. Didasarkan landasan teori menurut (Sanderson, 2002), (Geven & Attard, 2012), (Kwok, 1992) menyatakan pembelajaran secara online merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sehingga model pembelajaran konstruktivisme dan aktivitas kolaboratif dapat direalisasikan di dalam lingkungan pembelajaran Kelompok diskusi online. Pembelajaran kolaboratif ini mahasiswa bekerja dalam kelompok, dan setiap anggota memberikan kontribusi pengetahuan, pengalaman, ide, sikap, sudut pandang, trampil dan pengertian di
antara semua anggota.

5. Didasarkan rasional teori tentang pendekatan pembelajaran berbasis inkuiri yang dikemukan oleh (Orion, 2007), (A. J. Gomes et al., 2012), (Copriady, 2014) pembelajaran hendaknya mengajarkan mahasiswa untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan fenomena, proses, keterampilan, dan pengetahuan dengan cara tertentu. Belajar pada dasarnya adalah proses membangun pengetahuan. serta memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk menggunakan pengalaman merancang dan melakukan eksperimen, membaca, berdiskusi, mengajukan pertanyaan, mendengarkan dan berpikir dalam proses inkuiri.

6. Didasarkan landasan teori (G Singaravelu, 2012), (Justice et al., 2009) menyatakan belajar pada dasarnya adalah proses membangun pengetahuan. Mahasiswa berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan menjalani proses rekonstruksi dengan melakukan implementasi dari pengetahuan tersebut. Tahapan belajar berbasis inkuiri dapat melatih keterampilan pemrosesan algoritmik dan mengimplementasikan pengetahuan tersebut kedalam bentuk program.

7. Didasarkan landasan teori (Narayanan, 2009) menyatakan bahwa kemampuan hasil belajar yang didapat diamati oleh pebelajar dan dibagi menjadi tiga tahap antaranya bidang kognitif, emosional dan psikomotorik. Klasifikasi perilaku kognitif Bloom, klasifikasi perilaku afektif dan klasifikasi perilaku psikomotorik dari hasil belajar dalam domain kognitif terdapat penguasaan konsep, ide, pengetahuan faktual, serta kemampuan intelektual.

Pengembangan model pembelajaran yang telah dilakukan dalam penelitian ini adalah pengembangan model Kolaboratif Online (OCL) Berbasis Inkuiri yang terdiri atas 5 aspek penting yaitu sintak, aspek sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung, dan dampak instruktusional maupun dampak pengiring. Pengembangan model OCL Berbasis Inkuiri ini menggunakan langkah hasil penyederhanaan yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi (Puslitjaknov, 2008). Puslitjaknov mereduksi tahap Borg & Gall menjadi lima tahapan, yaitu: (1) melakukan analisis kebutuhan produk, (2) mengembangkan produk awal, (3) validasi ahli dan revisi, 4) uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk, dan (5) uji coba lapangan skala besar dan produk akhir.

Penelitian pengembangan model OCL Berbasis Inkuiri yang telah dilaksanakan telah berhasil mengungkapkan bahwa model ini bisa dinyatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran khususnya pada mata kuliah Algoritma dan Pemrograman karena model ini telah berhasil membuktikan bahwa model OCL Berbasis Inkuiri telah valid, praktis, dan efektif.

Adapun nilai kebaruan atau novelty dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Model pembelajaran Kolaboratif Online Berbasis Inkuiri merupakan model pembelajaran yang mengkombinasikan konsep kognitif dan konstrukrivisme untuk menghasilkan konsep pengetahuan dan menyelesaikan studi kasus
2. Mengambil irisan model kolaboratif yang sudah dikembangkan dengan model kolaboratif tipe STAD
3. Adanya kolaborasi yang memadukan belajar dalam tim secara online, dan adanya praktikum programming secara virtual dengan memanfaatkan Learning Management System (LMS) sebagai media pembelajaran.
4. Menumbuhkan komunikasi didalam kelas. Mengerjakan tugas dan menggali informasi sehingga mahasiswa dapat berinovasi dan berkreativitas dalam memecahkan masalah Implikasi temuan ini menghasilkan model pembelajaran Kolaboratif Online Berbasis Inkuiri yang telah dikembangkan dengan empat produk yang dihasilkan berupa buku model,
buku panduan mengajar, buku panduan mahasiswa dan buku ajar. Model ini dapat menjawab kebutuhan pembelajaran di mata kuliah Algoritma dan Pemrograman yang selama ini mengalami kendala karena rendahnya pemahaman konsep untuk dapat berpikir secara logis dan sistematis untuk memecahkan permasalahan dalam pemrograman. Diterapkannya model OCL Berbasis Inkuiri dalam pembelajaran mata kuliah ini telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

Berlandaskan hal ini maka perlu dilakukan penerapan model OCL Berbasis Inkuiri di tingkat Perguruan Tinggi dengan tetap memperhatikan kebutuhan pembelajaran di mata kuliah yang akan menggunakan model ini. (*)