Minat Baca Orang Sumbar Rendah Peringkat 6 di Sumatera

PADANG – Dari 10 provinsi di Sumatera, ternyata Sumatera Barat berada di peringkat 6 dalam kegemaran minat baca.

Ini adalah sebuah tamparan bagi Sumbar yang dikenal sebagai daerah yang banyak melahirkan tokoh literasi/penulis terkenal sejak dulu seperti Hamka, Aman Dt Madjoindo, Rohana Koedoes, M. Yamin, Tulis St. Sati, Asrul Sani dan lainnya.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumbar Novrial, pada Focus Grup Diskusi (FGD) bersama 20 jurnalis di Sumbar, Jumat (18/11).

FGD bertemakan “Pentingnya Sertifikasi Bagi Wartawan Muda” dimaksudkan untuk memberi masukan kepada publik dalam meningkatkan minat baca.

Wartawan sebagai jurnalis, kata Novrial, adalah garda dalam meningkatkan minat baca masyarakat. Minat baca akan tergambar dari produk media yang disajikan ke publik.

Terkait minat baca, Novrial menyebut, Sumbar kalah dengan provinsi muda di Sumatera, seperti Bangka Belitung dan Kepulauan Riau.

“Persentase penduduk yang gemar membaca di Sumbar baru 61,15 dengan tingkat gemar membaca 14,17 persen.

Menurut Novrial, beberapa hal terkait menurunnya peringkat Sumbar dalam literasi nasional satunya adalah pengaruh media digital. Orang lebih gemar membaca berita di android daripada membaca buku. Terutama berita-berita yang mana belum tentu kebenarannya.

Di sisi lain, Novrial menyebut beberapa hal, seperti minimnya perpustakaan, tidak ada buku standar yang menjadi daya tarik untuk dibaca, tidak ada lagi penulis sekliber angkatan Balai Pustaka.

Untuk tingkat Sumbar, kata Novrial, Perpustakaan dan Kearsipan sudah melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan minat baca. Yakni adanya gerakan membaca bagi ASN minimal 30 menit setiap hari, kemudian menyediakan buku pribadi minimal 15 buku dalam satu tahun, membuat pojok baca di setiap OPD.

Terhadap pers, Kepala Kearsipan dan Perpustakaan ini juga berharap media perlu melakkan survei terhadap menurunnya minat baca.

“Media perlu melakukan survei keinginan pembaca, ” harap Novrial.