Milenial Dorong Pilkada Anti Money Politik dan Anti Golput

Kaum milenial Dharmasraya dalam kegiatan diskusi.

DHARMASRAYA – Kaum milenial Kabupaten Dharmasraya mengajak seluruh kaum muda mengisi pesta demokrasi dengan mendorong gerakan anti golput, anti money politik, anti hoaks, anti intimidasi dan anti premanisme sehingga tercipta pilkada berkualitas.

” Generasi milenial menjadi topik yang cukup hangat di berbagai kalangan, mulai dari segi pendidikan, teknologi, politik, maupun moral dan budaya. Generasi milenial kadang disebut dengan generasi Y, sekelompok orang yang lahir setelah generasi X, yaitu orang yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000 an. Artinya generasi milenial adalah generasi muda yang berumur 17-37 pada tahun. Generasi milenial dianggap spesial karena memiliki perbedaan yang cukup tajam dengan generasi sebelumnya, apalagi dalam hal teknologi. Jadi kaum milenial wajib menciptakan politik berkualitas, salah satunya dengan mendorong politik anti uang dan anti golput,” ungkap Ketua Relawan Smart Milenial (Resmi) Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya, Angguan Saputra, Kamis (26/11).

Menurut Anggun, posisi generasi milenial sangat diperhitungkan pada pilkada di berbagai daerah. Generasi melineal adalah bagian dari penentu kemajuan dan keberhasilan demokrasi, baik di tingkat daerah maupun nasional.

“Namun kita sangat menyayangkan ada pihak-pihak yang mencatut nama milenial untuk kepentingan pribadi dan kelompok. Kami, Relawan Smart Milenial Dharmasraya telah menyatakan sikap untuk mendukung dan memenangkan SR-Labuan,” tegasnya.

Ia mengaku kaum milenial tetap optimis bahwa yang pihaknya lakukan saat ini adalah untuk Dharmasraya yang lebih baik. Tentunya menjadikan Dharmasraya yang Maju, Mandiri, dan Berbudaya.

“Dharmasraya telah memegang teguh Bhineka Tunggal Ika, jadi tak akan terpengaruh dengan statement oknum- oknum yang mengatakan Dharmasraya terkotak-kotak, karena itu hanya hoaks dan statement tak berdasar. Buktinya Dharmasraya selama 10 tahun terakhir tak pernah ada masalah dan damai-damai saja,” ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, sudah saatnya kaum milenial memegang kendali untuk terjun mengawal dunia politik. Bersikap aktif untuk mengkritisi kebijakan pemerintah. Dan generasi milenial tidak boleh berdiam diri dan mengiyakan semua tindakan politik pemerintahan yang kalau memang tidak sesuai regulasi dan aturan yang ada. Akan tetap dan harus atau wajib dikriktik.

“Kami kaum milenial juga mengajak masyarakat memilih pemimpin pro rakyat. Sudah saatnya kaum milenial ikut andil, menentukan, memilih dan mengajak masyarakat. Karena tanpa ikut sertanya generasi muda dalam menentukan pemimpin, maka secara tidak langsung telah ikut membuat Dharmasraya mundur kembali.

Saat ini Kabupaten Dharmasraya terus maju dengan segala aspek, baik infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan ekonomi, puncaknya telah kita rasakan selama 5 tahun terakhir, ” pungkasnya. (roni)