Ragam  

Merry Basril, Siap Dorong Peningkatan Infrastruktur Daerah

TERJUN ke dunia politik praktis menjadi salah satu cara Merry Basril, politisi Partai NasDem untuk memajukan Sumatra Barat. Bagaimana caleg DPR RI Nomor urut 3 Daerah Pemilihan Sumbar 2 dari Partai NasDem ini berbakti kepada kampung halamannya, berikut petikan wawancaranya:

1. Mengapa terjun ke politik? Bukankah politik itu dicap kotor?

Pertama, kita dudukkan dulu apa itu politik. Manusia itu adalah zoon politikon atau makhluk politik. Ketika kita berinteraksi dengan orang lain, dengan sendirinya kita telah berpolitik. Cara kita berhadapan atau berhubungan dengan orang lain pada dasarnya juga politik. Oleh karena itu, politik adalah istilah yang netral. Berpolitik untuk kebaikan atau berpolitik untuk keburukan. Bagi saya berpolitik tentu untuk kebaikan. Kebaikan siapa? Kebaikan buat orang banyak.

Politik yang membuat kita bisa membangun sekolah-sekolah. Politik yang membuat negara melayani warganya. Politik yang membuat rakyat merasa aman dan tenang dengan kebijakan-kebijakan politisi. Politik yang membangun jalan-jalan, mensejahterakan, namun juga politik yang membuat kita terpuruk dalam kemiskinan jika kita salah memilih politisi yang membuat kebijakan.

2. Mengapa memilih Partai NasDem?

NasDem merupakan partai baru yang memiliki idealisme yang baik. Komitmennya berpolitik untuk orang banyak terlihat jelas, misalnya dengan tidak memasang calon-calon yang pernah berurusan dengan kasus korupsi. Nasdem juga tidak menganut sistem mahar, yaitu seseorang harus membayar kepada partai agar diajukan sebagai calon anggota legislatif. Saya sepeser pun tak ada membayar kepada partai agar masuk dalam daftar calon. Nasdem memilih figur-figur muda seperti saya untuk maju karena percaya perubahan datang dari yang muda-muda ini.

3. Mengapa maju dari daerah pemilihan Sumatra Barat II?

Meski saya lahir dan besar di Kota Padang, ibu dan bapak saya berasal dari daerah pemilihan Sumatera Barat II. Ibu berasal dari Tiku, Kabupaten Agam, sementara bapak dilahirkan di Danguang-danguang, Kabupaten 50 Kota. Kakek dari jalur ibu saya berasal dari Katiagan, sebuah kampung di pelosok Pasaman Barat. Banyak hal yang menautkan saya dengan kabupaten/ kota di daerah pemilihan Sumbar II.

Daerah-daerah di Sumbar II memiliki banyak potensi besar namun belum maksimal dimanfaatkan. Sumber daya manusianya juga hebat-hebat. Lihat saja, hampir semua pahlawan nasional dari Sumatra Barat berasal dari Sumbar II ini, namun kini seolah-olah ketinggalan di belakang.

Di Dapil Sumbar II ini juga terdapat banyak objek wisata andalan Sumatra Barat. Namun banyak yang harus dibenahi agar semakin memikat bukan hanya buat turis dalam negeri tapi juga mancanegara.

4. Bagaimana strategi memenangi Pemilu ini?

Yang pasti, saya anti politik uang. Memilih seseorang karena diamplopi adalah penghinaan atas suara rakyat. Saya selalu mengimbau pemilih, pilihlah caleg lama yang terbukti bekerja daripada caleg baru yang bagi-bagi amplop. Padahal saya sendiri kan caleg baru. Namun jika ada caleg lama yang sudah menjabat namun selama menjabat lupa dengan konstituennya, baru pilihlah caleg baru.