PADANG PANJANG – Guna memeriahkan HUTRI ke-75, warga RT 3 Kelurahan Pasar Usang yang lebih dikenal dengan sebutan “Gang Sampik” menggelar sejumlah perlombaan antar warga di gang tersebut, Senin (17/8). Lomba tidak hanya diikuti anak-anak, melainkan juga orang-orang dewasa.
Lomba yang lebih berbentuk permainan itu antara lain pacu karung, pacu balon, memasukan paku ke dalam botol, lari sambil membawa tepung di atas kepala, balap sepeda dan aneka lomba lainnya.
Perlombaan itu dipenuhi canda tawa para peserta, apalagi ketika ibu-ibu dan bapak-bapak yang berlomba. Bukan siapa yang juara, yang terpenting semua warga tampak bergembira dan rasa kekeluargaan semakin erat dengan adanya lomba itu.
Trio panitia lomba, Dewi, Yelvi dan Hak menyiapkan hadiah berupa uang bagi penenang, baik anak-anak maupun orang dewasa. Dan nyaris tidak ada peserta yang tidak dapat hadiah. Kakaupun tidak menang, panitia tetap memberi hadiah.
“Ini sudah menjadi agenda rutin di Gang Sampik setiap HUTRI. Meski kali ini dalam pandemi corona, alhamdulillah kegiatan tetap berlangsung meriah,” ujar Jasriman, Ketua RT 3.
Panitia juga menyiapkan makanan berupa sate, kerupuk kuah, es krim dan kue bagi seluruh warga yang hadir. Acara ditutup dengan ucapan selamat HUTRI ke-75 oleh seluruh warga.
Upacara Bendera
Sementara, upacara peringatan HUT RI ke 75 berlangsung sacara protokol kesehatan. Upacara itu hanya diikuti lima anggota pasukan pengibar bendera pusaka (paskibra) dan 20 peserta upacara dari TNI dan Polri. Sementara, di mimbar kehormatan hanya ada gubernur, wakil gubernur dan forum komunikasi pimpinan daerah.
Upacara yang digelar pada Senin (17/8/2020) pagi itu, mewajibkan peserta upacara menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak dan pakai masker. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno seperti biasa, menjadi inspektur upacara.
“Dalam situasi pandemi kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan sehingga tetap produktif. Kegiatan upacara penting dilakukan karena kegiatan kenegaraan. Jadi harus tetap kita jalani dan ikuti tetap seperti biasanya, namun kita kurangi jumlah yang hadir, Forkompinda biasanya bersama istri sekarang tidak,” katanya.
