Menteri Agama Ajak Umat Perkuat Kerukunan dan Solidaritas

Pemko Pariaman, Kamenag dan MUI Kota Pariaman mengikuti Webinar yang dilaksanakan APEKSI dan PUSAD Yayasan Wakaf Paramadina.(kominfo)
PARIAMAN –Pemko Pariaman, Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pariaman mengikuti web-seminar (Webinar) yang digelar Dewan Pengurus Aeksi dan Pusat Studi Agama dan Demokrasi (Pusad) Yayasan Wakaf Paramadina secara virtual di Ruang Rapat Walikota Pariaman, Senin (15/6).

Pemko diwakili Kabag Kesra dan Kabag Pemerintahan mengikuti Webinar ini dengan tema “ Memperkuat Kerukunan dan Solidaritas di tengah Covid-19 “.

Menteri Agama Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi mengatakan tema yang diangkat tepat dengan situasi yang dihadapi sekarang.

“ Di tengah pandemi Covid-19, kita harus tetap ikhtiar dan berdoa agar musibah ini cepat menghilang dari bumi serta bergerak cepat dan dinamis karena ini menjadi isu bersama,“ ucapnya.

Saat ini Indonesia telah masuk pada tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19. Pemerintah telah membuka dan memberi panduan shalat berjamah di rumah ibadah dengan mematuhi protokol kesehatan. Yakni selalu menggunakan masker, jaga jarak, memeriksa kesehatan dan alhamdulilah semua rumah ibadah melaksanakannya dengan baik.

“ Semua ini bukan saja dari jajaran Kementerian Agama namun kita semua peduli baik dari Apeksi, Pusad, majelis ulama, tokoh-tokoh agama dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) “, ulasnya.

Dijelaskannya, Kemenag telah membuka layanan pernikahan di luar KUA, karena bagaimanapun pernikahan itu adalah sakral. Sebelumnya hanya diikuti oleh 6 orang saja di KUA tetapi sekarang lebih lebar lagi namun harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Selama Covid-19, keberangkatan haji tahun ini juga dibatalkan,

Sementara itu, pemerintah daerah bertindak sebagai jenderal lapangan memimpin dalam memutus virus ini. Kepatuhan sebuah organisasi dan lembaga terhadap dan di sinilah menjadi tugas FKUB yang sangat penting dalam pendidikan masyarakat, sehingga bisa seirama dan selaras dalam menyelasikan persoalan ini.

“ Dengan etikat baik bersama, Indonesia tetap menjadi baromoter dunia terhadap kerukunan umat beragama bahkan dalam menghadapi tantangan-tantangan pandemi Covid-19 “, tutupnya. (agus)