Mendikbud Serahkan Penghargaan Apresiasi Aksara 2019

Mendikbud Muhadjir Effendy saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Aksara Internasional tingkat nasional 2019 di Lapangan Karambesi, Makasar, Sabtu (7/9). (ist)

PADANG – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI memberikan penghargaan terhadap pegiat aksara, pemerintah kabupaten/kota, mitra usaha, dan lainnya berkaitan dengan percepatan penuntasan buta aksara di Indonesia. Penghargaan diserahkan bertepatan dengan peringatan hari aksara internasional tingkat nasional tahun 2019 di Lapangan Karembosi, Makassar, Sabtu (7/9) lalu.

Pada kesempatan itu juga diberikan anugerah apresiasi publikasi keaksaraan kepada enam jurnalis, masing-masing Puji Purwanto (Suara Banyumas), Ryan Rachman (Suara Merdeka), Hari Setiawan (jemberpost.net), Febrianto Budi Anggoro (riau.antaranews.com), Melda Riani (topsatu.com) dan Intan Yunelia (Medcom.id). Penghargaa diserahkan oleh Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) Kemdikbud RI, Harris Iskandar.

Penghargaan juga diberikan pada pemenang lomba publikasi video keaksaraan, lomba video dan foto literasi masyarakat, lomba menulis praktik baik literasi masyarakat. Selain itu, Kemdikbud memberikan penghargaan kepada pegiat pendidikan keaksaraan, pegiat perempuan, peserta didik pendidikan keaksaraan dasar, pesert didik pendidikan keaksaraan usaha mandiri, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Sanggar Kegiatan Belajar, dan Taman Bacaan Masyarakat kreatif, rekreatif.

Penghargaan khusus diberikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof.Muhadjir Effendy kepada 15 tokoh adat pendukung pendidikan keaksaraan pada Komunitas Adat Terpencil/Khusus (KAT) dari sejumlah komunitas adat terpencil di nusantara. Mendikbud menyerahkan pula penghargaan pada tujuh Pemerintah Kabupaten/Kota yang berkomitmen dalam percepatan penuntasan buta aksara. Di antaranya Kota Balikpapan, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bone, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Lombok Barat. Penghargaan juga diberikan Mendikbud pada mitra peduli PAUD dan pendidikan masyarakat kepada dunia usaha/industri, BUMN dan ormas atau yayasan.

Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-54 mengambil tema Ragam Budaya Lokal dan Literasi Masyarakat. Tema itu berangkat dari kesadaran terhadap keragaman bangsa indonesia yang memiliki lebih dari 1500 suku bangsa dan lebih dari 1000 bahasa daerah dan bahasa minor.

Mendikbud RI, Muhadjir Effendy mengatakan, keragaman budaya merupakan aset bangsa yang harus dipelihara dan dikembangkan sebagai wahana bersama dalam meningkatkan literasi masyarakat.

Disampaikan juga bahwa pemberantasan buta aksara telah mencapai lebih dari 98 persen. ”Kurang dari satu persen lebih sedikit kita bisa menuntaskannya,” kata Mendikbud.

Muhadjir juga mengingatkan pada umat Islam bahwa pemberantasan buta huruf sesuai dengan wahyu pertama Nabi Muhammad SAW yaitu Iqra (membaca). Iqra pada dasarnya adalah gerakan literasi. “Oleh karena itu, bukan hanya umat Islam, tapi semua agama wajib bagi kita untuk menuntaskan buta aksara,” tegasnya. (lek/*)