Melawan Ujaran Kebencian di Dunia Maya

Literasi Digital 2021.(ist)

LIMAPULUH KOTA – Di era globalisasi ini, media sosial memegang peranan yang sangat penting dalam kebutuhan bersosialisasi dan komunikasi.

Hal itu dikatakan Dosen Universitas Negeri Jakarta, Siti Nabilah saat menjadi pemateri dalam Webinar Literasi Digital 2021 yang digelar di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat pada Kamis 28 Oktober 2021.

Webinar yang dimulai pukul 19.00 WIB WIB itu membahas secara khusus tentang Melawan Ujaran Kebencian di Dunia Maya bersama para narasumber yang mempunyai kompetensi di bidang masing-masing serta seorang influencer yang akan ikut berpartisipasi.

Informasi digital kini menjadi proses mengubah berbagai berita yang menjadi lebih mudah untuk diproduksi, disimpan, dikelola, dan didistribusikan.

Dalam adanya informasi berupa digital masih banyak beredar ujaran kebencian dari pelaku yang tidak bertanggung jawab di dunia maya. Ujaran publik yang mengekspresikan kebencian atau memicu kekerasan terhadap seseorang atau kelompok berdasarkan ras, agama, jenis kelamin maupun orientasi seksual.

Tindakan yang dilarang di media sosial yakni memproduksi dan menyebarkan konten yang memutarbalikan fakta, menyebarkan konten pribadi yang tidak patut dikonsumsi umum, serta aktivitas buzzer yang menyebarkan kebohongan dan kebencian.

Bagi pengguna internet perlu yang namanya berpikir bijak sebelum mengunggah di antaranya mendahulukan etika, memahami kompetensi literasi digital, bijak dalam menggunakannya, dan netiket.

Tips melawan ujaran kebencian di dunia maya dengan melakukan tindakan seperti memblokir akun pelaku, melaporkan pelaku di media sosial, mengumpulkan dan menyimpan bukti-bukti yang menujukkan pelaku melakukan hal itu, dan melakukan identifikasi pelaku serta melaporkan ke polisi.

Adapun motif orang dalam melakukan ujaran kebencian terkait faktor yang ada di dalam diri seperti tidak menerima perbedaan pendapat, tidak menyukai sesuati hal dengan menunjukkannya di media sosial, hingga pengungkapan emosi yang tidak terkontrol terhadap seseorang atau kelompok yang menimbulkan provokasi.

Sebelumnya, dalam pembukaan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung itu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital.

“Ada 4 kerangka digital yang penting dimiliki yaitu Kecakapan Digital, Keamanan Digital, Etika Digital dan Budaya Digital,” ungkapnya.

Hadir juga sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Sumatera Barat yaitu, Ir. H. Mahyeldi Ansharullah, S.P mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.(rilis)