Masjid Gobah Tiku Selatan , Masjid Tua Menyimpan Cerita Karomah dan Sejarah Syi’ar Islam.

LUBUK BASUNG. -Masjid Gobah merupakan salah satu tempat ibadah tertua di Jorong Pasia Tiku, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara.

Masjid yang tercatat sebagai cagar budaya ini menyimpan cerita karomah para penyebar syiar Islam di Kawasan Tiku dan sekitarnya.

Camat Tanjung Mutiara, Edo Aipta Pratama, Jum’at (24/3) bercerita, dahulunya Masjid Gobah merupakan surau kebanggaan warga Tiku. Sewaktu berdiri, Masjid ini didesain dengan ornamen campuran antara Minangkabau dan pesisir.

Awal berdiri, bangunan masjid kuno ini berbahan utama kayu. Lantainya berupa lantai semen dan atapnya terbuat dari seng.

Sedangkan, dinding -dindingnya polos tanpa hiasan ataupun ukiran. Masijid ini berdenah bujur sangkar.

“Namun saat ini masjid ini tidak lagi berfungsi, masyarakat membangun masjid yang baru persis di sampingnya,” katanya.

Di samping Masjid Gobah terdapat kompleks makam pemimpin Islam di daerah Tiku. Dalam kompleks Gobah tersebut terdapat 3 makam, yaitu makam Syekh Abdullah dengan dua muridnya.

“Ketiga tokoh tersebut merupakan pengembang agama Islam di Nagari Tiku. Murid-murid tersebut berasal dari berbagai daerah di Minangkabau seperti Kamang, Bukittinggi, Sasak, Air Bangih dan sebagainya,” katanya.

Dahulunya, komplek Gobah kerap digunakan oleh para pengikut untuk melakukan ziarah sesuai dengan nazar mereka.

Berdasarkan cerita turun- temurun merupakan cangkan kerang berukuran besar. Dahulunya, di dalam cangkang ini terdapat air yang tak pernah kering.

Gobah ini merupakan satu paket peninggalan ulama Pariaman yang terdapat di Topah. Topah ini berjarak sekitar 2 KM dari Gobah.

“Dahulu masyarakat meyakini, Gobah ini berbunyi jika akan terjadi bencana. Namun saat ini keyakinan tersebut mulai memudar seiring perkembangan zaman,” katanya.(MK)