Masa Kepemimpinan Sutan Riska; Perkembangan Investasi di Dharmasraya Meningkat

PULAU PUNJUNG – Kepiawaian Sutan Riska Tuanku Kerajaan dalam memimpin Dharmasraya tak diragukan lagi, dan patut diacungi dua jempol. Dua periode menakodai bumi mekar ranah cati nan tigo, ia berhasil membawa Kabupaten Dharmasraya melaju selaras dengan kemajuan zaman.

Salah satunya adalah, perkembangan nilai investasi di bumi mekar Dharmasraya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup pesat. Pada 2016 nilai ivestasi tercatat sebesar Rp527 juta lebih, sementara 2022 mencapai angka Rp1,6 triliun.

Investasi ini bergerak dalam 11 sektor yakni, perdagangan, pertanian, lingkungan hidup, perindustrian, pekerjaan umum, perikanan, transportasi, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, pariwisata, dan ketenagakerjaan.

Sementara dari pelayanan perizinan , hingga saat ini sudah terdapat 14.220 izin yang telah dikeluarkan pemerintah.

“Semua keberhasilan ini tentunya berkat dukungan dan kerjasama semua pihak, pemerintah, masyarakat serta unsur lainnya,” ungkap Kepala Dinas Kominfo Dharmasraya, Rovanly Abdams kepada Topsatu.com, baru- baru ini.

Lanjut Rovanly, di sisi lain berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM), tahun 2016 Dharmasraya masih berstatus sebagai kabupaten tertinggal, dan alhamdulillah saat ini sudah termasuk pada status kabupaten maju.

“Pada awalnya menduduki peringkat 159 di Indonesia dan sekarang menjadi peringkat 112. Berdasarkan nagari yang ada Dharmasraya, saat ini terdapat sebanyak 6 nagari dengan status mandiri, 24 nagari dengan status maju, dan 20 nagari dengan status berkembang. Pada awal kepemimpinan Bupati Sutan Riska sebanyak 8 nagari berstatus tertinggal dan saat ini hanya tinggal 2 nagari yang perlu peningkatan status dari tertinggal menjadi nagari berkembang,” terangnya.

Mantan Sekda Kota Sawahlunto ini menambahkan, pada Rencana Tata Ruang Wilayah Dharmasraya tahun 2022-2042 dijadikan sebagai acuan dalam pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang akan segera ditetapkan oleh DPRD dalam bentuk Perda dan akan ditindaklanjuti dengan penyusunan rencana rincinya.

“Selain itu, pada 2023 Pemerintah Dharmasraya sangat berkomitmen dalam pengentasan kemiskinan ekstrim yang berjumlah 4.053 orang. Antara lain melalui program milenial enterpreneurship, yang bertujuan untuk mengembangkan UMKM yang mendukung program unggulan Sumatera Barat dengan target 10.000 wirausaha muda,” pungkasnya. (roni)