Ragam  

Mahasiswi STIT SB Terbitkan Novel ‘Sajadah dan Tasbih Mempertemukan Kita’

PARIAMAN – Berdomisili jauh dari ibukota negara tidak menjadikan Yosi Aprila terpuruk sebagai gadis desa yang vakum. Lahir di Nagari Pauah Kamba, Kabupaten Padang Pariaman, 1 April 1997, Yosi tumbuh jadi dara kreatif. Ia memilih bidang kepenulisan sebagai wadah berkarya.

Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syekh Burhanuddin (STIT SB) – Pariaman ini baru saja me-launching novel karyanya berjudul “Sajadah dan Tasbih Itu Mempertemukan Kita”. Novel setebal viii+221 hlmn. 14×21 cm diterbitkan oleh Penerbit Bintang Pelangi – Solo dengan ISBN : 978-602-6582-88-1.

Gadis yang berdomisili di Koto Rajo, Nagari Sunur Tengah, Kecamatan Nan Sabaris, ini sekarang sedang melakukan praktek mengajar di SMA 3 Pariaman. Berbicara dengan Singgalang via telepon, Selasa (16/10), Yosi mengakui, ia menyelesaikan penulisan novel itu selama dua tahun.

Sejak masih sekolah Yosi sudah terlibat di berbagai macam organisasi. Antara lain anggota OSIS bidang Ketuhanan di SMAN 1 Nan Sabaris 2013/2014, Wakil Ketua Forum An-Nisa SMAN 1 Nan Sabaris 2014. Sekarang dia aktif di Senat Mahasiswa STIT SB pada Departemen Pengembangan Minat dan Bakat serta di Unit Kemahasiswaan Lembaga Dakwah Kampus Forum Kajian Mahasiswa Khairu Ummah (LDK FKM KU).

Novel itu berkisah tentang putri sulung yang harus menjalani hidup di tengah keluarga broken home. Kegembiraan di masa kecil bertukar dengan air mata kepedihan setiap hari yang dia jalani. Namun, apalah daya, ini adalah skenario yang diberikan Allah yang harus dia jalani.

Kepedihan si putri sulung berlanjut dengan yang lebih menggores-gores hati, saat keluarga mempertemukannya dengan seorang laki-laki melalui Sajadah dan Tasbih. Ternyata cinta itu tak semanis yang dibayangkan, tak seindah cerita Rama dan Sinta, tak seromantis cerita Romeo dan Juliet.

Realita miris berkepanjangan mendorong si putri sulung melupakan cinta, lalu menjadikannya dekat dengan Allah Yang Mahaagung. Putri sulung percaya pada kisah Zulaikha dan Yusuf. Saat Zulaikha mengejar cinta Yusuf, Allah jauhkan Yusuf darinya. Namun, saat Zulaikha mengejar cintaNya, Allah dekatkan Yusuf dengannya. (damanhuri)