Literasi Digital Kabupaten Agam, Keterampilan Digital di Era Pandemi

Webinar Literasi Sosial 2021.(ist)

KABUPATEN AGAM – Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital.

Webinar kembali hadir di Kabupaten Agam pada 25 September 2021 mulai pukul 09.00 WIB.

Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.

Ada 4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL.

Sebagai Keynote Speaker Gubernur Provinsi Sumatera Barat yaitu, H. Mahyeldi Ansharullah, S.P dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Webinar membahas tentang Keterampilan Digital di Era Pandemi oleh para narsum yang mempunyai kompetensi di bidang masing-masing serta seorang Key Opinion Leader yang akan memberikan sharing session.

Indri Permata Sari, S.E sebagai Entrepreneur mengatakan, keterampilan atau kemampuan digital yang harus dimiliki untuk memulai usaha online adalah kemampuan membuat konten yang menarik, pemasaran, update status di akun media sosial, dan personal branding.

Keuntungan menguasai keterampilan digital diantaranya, ruang lingkup pemasaran jadi lebih luas karena tidak terbatas kondisi geografis, penjualan produk bisa diakses kapan saja tidak terbatas waktu, dan statistik bisa dihitung, misalnya jumlah pengunjung situs dan jumlah konsumen yang melakukan pembelian online.

Tiwi DewantiK., S .Pd sebagai Ketua Program Study SMK BPP Bandung dan Assesor BNSP mengatakan, ada pun keterampilan yang harus dikuasai dalam menjalankan sebuah usaha online yaitu, mampu menggunakan platform usaha online. Platform tersebut antara lain, market place yang merupakan platform berperan sebagai pihak ketiga atau perantara antara penjual dan pembeli untuk mempermudah transaksi jual beli secara online dan sosial media, seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp.

Dalam menggunakan digital kita juga harus menguasai etika dalam berdigital. Hal ini berhubungan dengan jejak digital yang akan terekam dalam tidak benar-benar terhapus. Cara mengelola jejak digital adalah dengan menghindari penyebaran data – data penting, seperti alamat rumah, rekening ATM, atau nomor handphone di internet. Buatlah password yang kuat untuk tiap akun media sosialmu.

Jangan post sesuatu yang sifatnya terlalu personal. Gunakan layanan pelindung data pada device kesayanganmu. Cari namamu sendiri di google dan hapus semua informasi sensitif yang kamu temukan, menurut Dani Susetiawan sebagai Vice Chairman Sobat Cyber Indonesia. Key Opinion Leader oleh Hendra Lesmana, S.H sebagai Food Vlogger, Enterpreneur, dan Public Speaker menambahkan, pengguna media sosial harus bisa lebih menghargai hasil karya orang lain dan menjadikan persaingan kreativitas digital menjadi kolaborasi yang menarik. Selain itu, digital bisa digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat dan menjadi sarana pembelajaran.(rilis)