Agam  

Lewat MTQ, IV Koto Memotivasi Generasi Qurani

LUBUK BASUNG – Harapan untuk mendidik generasi Qurani harus terus digaungkan untuk membangun Agam yang Madani.

Namun jangan hanya bermimpi mendapatkan generasi qurani jika hanya diserahkan kepada juri MTQ ataupun guru mengaji. Hal ini ditegaskan Bupati Agam saat membuka MTQ Nasional tingkat Kecamatan IV Koto, Selasa (15/5).

“Perlu dukungan kita yang hadir. Perlu dukungan nyata tokoh-tokoh masyarakat di IV Koto yang banyak menjadi tokoh nasional saat ini agar kecamatan ini melahirkan generasi yang bertaqwa, berakhlak mulia dan memiliki iman yang ilmiah,” ujar Asisten II Setdakab Agam, Isman Amran mewakili Bupati Indra Catri.

Isman mengatakan dukungan tokoh di perantauan dan yang ada di kampung halaman diyakini dapat makin memotivasi anak nagari untuk mempelajari, memahami dan mengamalkan nilai-nilai qurani dalam kehidupan sehari-hari.

Kecamatan IV Koto, menurut Isman Amran kini masih berada di urutan kelima untuk tingkat Kabupaten Agam. Tapi yakinlah dengan menguatnya dukungan semua pihak terkait.

“Bisa saja Kecamatan IV Koto lebih baik peringkatnya pada tahun ini. Apalagi ada tokohnya yang sengaja datang dari Jakarta guna memberi motivasi,” ujarnya.

Camat IV Koto, Rahmi Artati menyebutkan MTQ nagari rangkaian kegiatan yang kita lakukan untuk lomba di tingkat kabupaten.

“Kita ingin mewujudkan Nagari Madani. Ini program cerdas dari Pemkab Agam yang harus kita dukung bersama untuk mewujudkan harapan yang disampaikan Bapak Asisten II,” katanya.

Anggota Komite IV DPD RI, H. Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa yang diundang khusus untuk memberikan sambutan mewakili tokoh masyarakat IV Koto, mengungkapkan kegembiraannya melihat masih bersemangatnya elemen-elemen di masyarakat untuk menggelar dan memeriahkan lomba-lomba keagamaan.

Ketua KAN Kotogadang ini mengapresiasi kemampuan panitia dan pihak kecamatan menarik minat generasi muda tetap tinggi terhadap MTQ. Panitia memperbanyak mata lomba dan tak kalah pentingnya adalah Lomba Khutbah Jumat.

Upaya ini harus didorong agar banyak generasi muda yang menjadi mampu Khatib Khutbah Jumat yang mumpuni. Diakui keulamaannya di daerah lain, terlebih mendapat pengakuan pula di negara lain.

Dikatakannya, para hafiz dengan hafalan minimal 2 juz dan bagus bahasa arabnya bisa ikut ujian untuk mendapatkan beasiswa dari pemerintah. Alokasinya dibatasi 100 orang terbaik se-Indonesia.

Dia pun mengingatkan, anak-anak yang tidak dapat beasiswa bisa tetap ke sana dengan dorongan orang kampungnya. Minimal untuk biaya ke sana.

Menurut Leonardy, di Kairo ada asrama mahasiswa yang dibeli pemerintah provinsi untuk menampung mahasiswa yang baru datang ke Kairo. Dia bisa tinggal di asrama hingga mendapatkan beasiswa. “Ini peluang besar untuk mendorong lahirnya generasi yang mensyiarkan agama kita di masa depan,” ujarnya. (defil)