Lewat Media Sosial FFD Padang Menjaring Donatur

Relawan FFD Padang bersama sejumlah anak yatim dalam kegiatan Dhuafa Baralek Gadang (makan bersama anak yatim dan dhuafa), Sabtu (17/8) di Aula Kemenag Sumbar.

PADANG-Selain untuk komunikasi, informasi dan bisnis, media sosial pun bisa dimanfaatkan sebagai jalan menjaring donatur untuk kegiatan sosial dan amal. Seperti halnya yang dilakukan komunitas Food For Dhuafa (FFD) Padang.

Sejak dibentuk pada 26 Februari 2018 lalu, komunitas ini telah bergerak lewat media sosial untuk menggalang dana, yang kemudian disalurkan ke kaum dhuafa dan anak yatim piatu yang ada di Kota Padang.

“Dari share informasi dan kegiatan lewat media sosial, telah banyak donatur yang berpartisipasi untuk kegiatan sosial ini,” kata Helga Rini selaku Koordinator FFD Padang, Sabtu (17/8) di sela acara Dhuafa Baralek Gadang (DBG) yang digelar komunitas ini di Aula Kemenag Sumbar.

Helga mengatakan, setelah mendapatkan donatur dari media sosial dan terkumpul dana, kemudian para relawan FFD Padang, yang saat ini berjumlah 35 orang, menyisir beberapa kawasan Kota Padang untuk memberikan makanan, sembako dan santunan kepada kaum dhuafa dan anak yatim. Seperti pada acara DBG kemarin, hadir sebanyak 600-an kaum dhuafa dan anak yatim untuk makan bersama dan menerima santunan.

“Dalam menyalurkan bantuan ini kami para relawan jemput bola, dengan langsung mendatangi sejumlah kawasan yang dinilai masih banyak kaum dhuafa yang membutuhkan bantuan. Seperti di kawasan Lolong, di sana ada sekitar 200 anak yatim dan dhuafa yang kita undang untuk hadir di DBG kali ini. Mereka pada umumnya berasal dari keluarga nelayan kecil dan pemulung,” jelasnya.

Dengan adanya kegiatan ini, yang kemudian dibagikan di media sosial, menurut Helga cukup ampuh untuk menarik donatur untuk ikut menyumbang dan juga mendapat kepercayaan, karena lewat media sosial masyarakat bisa melihat bukti kegiatan yang telah diselenggarakan FFD Padang.

Tidak saja kegiatan DBG, sebelumnya FFD Padang setiap Jumat membagikan makanan kepada para dhuafa yang ada di kawasan Kota Padang. Helga menyebut, dalam kegiatan rutin tersebut dibagikan sebanyak 50 sampai 300 porsi makanan.

“FFD Padang memang fokus ke makanan, karena tidak semua kita bisa makan enak setiap hari. Masih ada kaum dhuafa yang masih sulit untuk mencukupi asupan makanan yang bergizi. Dengan menjaring donatur lewat media sosial pun membuat penggalangan dana lebih luas cakupannya,” pungkas Helga. (wahyu)